Follow Us

Tangis Pecah Usai Dengar Perkataan Sosok Ini, Bripka RR Pun Berjanji Lawan Ferdy Sambo, Kondisinya Disebut Lebih Menyedihkan Dibanding Bharada E!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 09 September 2022 | 20:09

GRIDVIDEO.ID - Tangis Bripka RR atau Ricky Rizail pecah saat sang istri ikut angkat bicara soal kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Bahkan gegara sang istri, Bripka RR akhirnya memberanikan diri melawan Ferdy Sambo dalam hal kesaksian terkait kasus kematian Brigadir J.

Bukan tanpa alasan, tangis Bripka RR disebut pecah usai sang istri menyentil ajudan Ferdy Sambo lewat kata-katanya.

Sudah bukan rahasia lagi, Bripka RR memang menjadi salah satu dari 5 tersangka kasus kematian Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo.

Baca Juga: Ngaku Dipaksa, Brigjen Hendra Kurniawan Ternyata Punya Peran Penting Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J Selain Antar Jenazah: Menyisir TKP

Belum lama ini, pengacara Bripka Ricky, Erman Umar akhirnya membongkar bahwa sang klien sempat diminta Ferdy Sambo untuk menembak mati Brigadir J.

Namun perintah dari Ferdy Sambo tersebut ditolak oleh Bripka RR secara halus lantaran dirinya mengaku tak kuat mental untuk menghabisi juniornya.

Kini Bripka RR akhirnya berani melawan Ferdy Sambo dengan membongkar skenario yang dibuat oleh atasannya untuk membunuh Brigadir J.

Hal itu tak lain karena pengaruh dari sang istri, yang membuat Bripka RR akhirnya mengikuti jejak Bharada E untuk balik melawan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Ferdy Sambo Menangis, Bripka RR Tak Kuat Mental dan Ternyata Tak Tahu Soal Pelecehan pada Putri Candrawathi

"Kalau kamu tidak bicara benar nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas)," kata sang istri menasehati suaminya yang menjadi tersangka, dikutip dari Fotokita.

Sebelum menghabisi Brigadir J, Ferdy Sambo ternyata sempat mengajak bicara Bripka RR terkait eksekutor yang akan menghabisi korban.

Dalam percakapan tersebut, Ferdy Sambo menanyakan kesanggupan Bripka RR untuk menjadi eksekutor terhadap Brigadir J di rumah kompleks Polri Duren Tiga.

Pengakuan Bripka RR itu dibongkar oleh Erman Umar mengungkapkan kesaksian kliennya atas peristiwa yang terjadi pada Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: Saya Ingin Bunuh Yoshua, Kata-kata Ferdy Sambo yang Masih Diingat Bharada E Dan Diceritakan Pada Kapolri, Begini Kronologinya!

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," cerita Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky.

Siapa sangka, berbeda dengan Bharada E, Bripka RR sempat kebingungan dan ketakutan lantaran kasus kematian Brigadir J yang menjeratnya.

Bahkan Bripka RR sempat berniat untuk mengajukan diri sebagai justice collaborator (JC) dalam kasus kematian Brigadir J.

"Awalnya, awalnya dia mau (jadi justice collabolator)," kata Erman Umar kepada wartawan di Mabes Polri pada Kamis (8/9/2022).

Baca Juga: Ini yang Diucapkan Ferdy Sambo Soal Melindungi Bharada E, Apa Katanya?

Keinginan menjadi JC disebut merupakan keinginan dari Bripka RR sendiri, namun batal lantaran ia tidak memiliki akses untuk mencari tahu soal JC.

Selain itu diketahui bahwa diawal dirinya ditetapkan sebagai tersangka, kedaan Bripka RR cukup menyedihkan lantaran tidak memiliki pengacara seperti Bharada E.

Tak sampai di situ saja, posisi Bripka Ricky sejak awal sudah tidak jelas, salah satunya tidak memiliki lawyer.

Bripka Ricky juga takut terhadap Ferdy Sambo. Akhirnya dia memilih mengikuti skenario yang dibuat Sambo.

Baca Juga: Eks Hakim Agung Bicara Soal Kemungkinan Dilemahkannya Dakwaan Ferdy Sambo

"Oh karena ini dia merasa nggak punya akses, dia nggak bisa keluarganya. Bukan (ancaman Ferdy Sambo), dia takut," kata dia.

"Karena pada saat awal-awal itu nggak ada persiapan. Surat penahanan belum, lawyernya siapa nggak jelas. Ada yang memberitahu lawyer tapi nggak bisa komunikasi, kalau ditanya nggak jelas," imbuhnya.

Erman mengatakan, dirinya baru bisa mendampingi Bripka Ricky pada Selasa (23/8).

Sementara Bripka Ricky ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut pada Senin (8/8/2022).

Baca Juga: Kapolri Akui 3 Kali Dibohongi Ferdy Sambo Hingga Akhirnya Temukan Hal Mengejutkan, Eks Kadiv Propam: Coba Bertahan

"Saya sudah dapat kuasa penandatanganan (kuasa hukum) sekitar tanggal 20an Agustus, tetapi belum boleh mendampingi karena dianggap belum ada. Kemudian tanggal 23 baru diizinkan," ujarnya.

Namun usai dirinya menjadi kuasa hukum, Erman menyebutkan akhirnya Bripka RR mulai terbuka kepada dia bahkan sang klien sempat menangis.

Dalam keterangannya, tangis Bripka RR itu tak lain karena perkataan istri dan adiknya yang memintanya untuk jujur terkait kasus kematian Brigadir J.

"Tapi sebelumnya, setelah istri dan adiknya menyampaikan terbuka bicara benar. Kalau kamu tidak bicara benar nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas). Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa. Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," kata Erman.

"Yang pertama kan memang terbawa skenario (baku tembak Brigadir J dan Bharada E)," ujarnya.

Kini Erman mengungkapkan bahwa Bripka RR menjadi salah satu tersangka selain Bharada E yang membantah kesaksian Ferdy Sambo.

Rangkaian peristiwa sebenarnya baru diungkapkan setelah tim penyidik mendatangkan keluarga Bripka RR dan meminta mantan ajudan Irjen Ferdy Sambo itu untuk mengatakan kejadian yang sebenarnya.

"Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard (Bharada E) buka dan dia juga didatangi adik kandung sama istri agar minta bicara benar," jelasnya.

Erman mengatakan, saat awal mula kasus ini mencuat, kliennya terbawa skenario yang dibuat Ferdy Sambo soal kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (*)

Baca Juga: Kapolri Sebut Penyidik Sampai Ketakutan Usut Kasus Ferdy Sambo Gegara Eks Kadiv Propam Lakukan Hal Ini!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest