GRIDVIDEO.ID - Publik dikejutkan dengan kabar adanya tiga Kapolda yang diduga terlibat kasus Ferdy Sambo CS, tersangka pembunuhan Brigadri J.
Kini keterlibatan beberapa Kapolda dalam kasus skenario pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat oleh Ferdy Sambo tersebut makin terbukti.
Meski tim khusus (Timsus) Polri telah mendengar informasi dugaan keterlibatan tiga Kapolda dalam kasus Ferdy Sambo, namun petinggi kepolisian tersebut belum diperiksa.
Namun hal mengejutkan terkait keterlibatan tiga Kapolda dalam kasus Ferdy Sambo baru-baru ini dibongkar oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkapkan hal mengejutkan dari salah satu Kapolda yang kini jadi sorotan.
Kamaruddin mengakui bahwa dirinya sempat didatangi oleh salah satu Kapolda yang dimaksud beberapa waktu lalu.
Bahkan Kamaruddin mengungkapkan dirinya juga menerima permintaan khusus dari salah satu Kapolda tersebut terkait kasus kematian Brigadir J.
Namun demikian Kamaruddin enggan membeberkan sosok Kapolda yang mendatangi dirinya tersebut.
Dalam keterangannya baru-baru ini, salah satu pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak menceritakan momen saat Kamaruddin didatangi salah satu Kapolda yang disebut dekat dengan Ferdy Sambo.
Martin menambahkan, Kapolda tersebut datang menemui Kamaruddin pada 18 Juli 2022, setelah keluarga melalui kuasa hukum membuat laporan pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
"Ketemu di Jakarta, (Kapolda) datang dari daerah," kata Martin Lukas pada program Apa Kabar Indonesia Malam, tayang di TV One, Selasa (6/9/2022) malam.
Meski demikian, Martin mengaku tidak tahu siapa yang perintahkan Kapolda datang menemui koordinator kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua.
"Saat itu diminta cooling down (mendinginkan suasana)," ucap Martin Lukas.
Saat ini ada tiga Kapolda yang jadi sorotan karena diduga terlibat menyokong skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Tiga Kapolda itu adalah Kapolda Metro Jaya, Kapolda Sumatera Utara, dan Kapolda Jawa Timur.
Soal tiga Kapolda yang jadi sorotan ini, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di menyebut Timsus dan Itsus sudah mendengarnya.
Dia menyebut Itsus (Inspektorat khusus) akan didalami informasi itu, tapi dia belum mengungkap kapan dilaksanakan.
Pada kasus pembunuhan Brigadir Yosua, awalnya diungkap sebagai tembak menembak, yang diawali terjadinya pelecehan.
Belakangan terungkap bahwa skenario tembak menembak itu tidak ada, yang terjadi justru penembakan searah kepada Brigadir Yosua, hingga akhirnya tewas.
Soal pelecehan yang awalnya disebut terjadi di Duren Tiga, belakangan pun terungkap hal itu tidak terjadi.
Kini setelah laporan dugaan pelecehan di duren tiga dihentikan, muncul lagi klaim bahwa pelecehan terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Hal ini sangat mencuat ketika Komnas HAM mengeluarkan rekomendasinya. (*)