Mengutip dari Tribunnews.com, dari pengungkapan fakta ternyata Bharada E menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.
"Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan awal," kata Kapolri, Selasa (9/8/2022).
"Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik senjata J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak," ucap Sigit.
4. Kamera Pengawas atau CCTV
Selama pengusutan kasus kematian Brigadir J memang diketahui cukup memakan waktu lantaran kamera pengintai atau CCTV di seluruh rumah dinas Ferdy Sambo disebut mati.
Tetapi ternyata polisi dalam perkembangan kasusnya menyatakan Ferdy Sambo berperan penting dalam pengambilan CCTV di sekitar TKP.
"Tadi kan disebutkan, dalam melakukan olah TKP seperti Pak Kapolri sampaikan, terjadi misalnya pengambilan CCTV dan lain sebagainya," kata Kepala Divisi Humas Polri IrjenDedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022) malam.
5. Pelecehan Terhadap Putri Candrawathi
Selain soal baku tembak, narasi awal kasus kematian Brigadir J disebut disebabkan oleh tindak pelecehan yang dialami oleh istri Ferdy Sambo.
Disebut bahwa Brigadir J nekat masuk kamar Putri Candrawathi dan melakukan pelecehan terhadan istri Ferdy Sambo.
Tetapi akhirnya polisi memastikan tudingan tersebut tidak dapat terbukti kebenarannya.