Kasus Narkoba Teddy Minahasa Bisa Ditutupi, Mahfud MD Bongkar Hal Sebaliknya

Minggu, 16 Oktober 2022 | 10:20
Kompas.com/Rahel

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, 30 September 2022.

GRIDVIDEO.ID - Menko Polhukam Mahfud MD ungkap kasus narkoba yang menyeret sosok Irjen Teddy Minahasa bisa saja ditutupi karena berkaitan dengan citra Polri.

Namun hal itu urung dilakukan menurut Mahfud MD karena sosok Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Mahfud MD pun menambahkan karena ketagasan Kapolri menjadi kunci terbukanya kasus narkoba Teddy Minahasa.

Karena hal tersebut, Mahfud MD menilai sikap tegas Kapolri tersebut patut diacungi jempol.

Tak hanya itu saja, Mahfud MD menambahkan apa yang dilakukan oleh Kapolri tersebut menjadi sinyal reformasi di tubuh Polri.

Dalam ketarangannya pada hari Sabtu (15/10/2022) di Jakarta kemarin, Mahfud MD menyoroti terkait kritik tajam yang ditujukan pada institusi kepolisian.

Kinerja Polri memang tengah jadi sorotan di tengah sejumlah kasus besar yang menyeret institusi penegak hukum tersebut.

Baca Juga: Dugaan Perang di Dalam Polri, Teddy Minahasa Korban Sikut-sikutan?

"Kita maklum ya diskusi publik atau taruhlah kecemasan masyarakat, dan kritik-kritik masyarakat kepada Polri akhir-akhir ini begitu gencar." tutur Mahfud MD.

Dalam hal ini Menko Polhukam menyoroti sejumlah kasus seperti kematian Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Selain itu ada rentetan kasus yang menyeret muka Polri beberapa waktu terakhir.

"Karena ditimpa peristiwa beruntun mulai dari kasus Sambo yang paling spektakuler, kemudian disusul kasus Kanjuruhan sepak bola, disusul kasus ini yang terakhir Teddy Jenderal bintang dua ditangkap karena kasus narkoba," tambahnya.

Baca Juga: Kasus Narkoba Teddy Minahasa Sudah Seret 10 Tersangka, Akankah Bertambah?

Tetapi di sisi lain, Mahfud MD mengapresiasi tindakan Polri untuk tetap terbuka.

"Tapi dari sisi lain, mungkin kita bisa melihatnya dari sudut sebaliknya untuk tetap dukung Polri tatap bersemangat, karena semuanya yang terjadi ini justru merupakan langkah-langkah ketegasan Polri untuk mereformasi diri."

"Ketegasan Kapolri untuk menunjukkan kepada seluruh jajaran Polri bahwa dia bisa bertindak tegas," ungkapnya.

Seperti kasus narkoba yang menyeret Irjen Teddy Minahasa baru-baru ini, Mahfud MD menyebut bisa saja Polri mengkambinghitamkan orang lain.

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa Ditangkap, Pengakuan Freddy Budiman Suap Petinggi Polisi Kembali Jadi Sorotan

Hal itu karena kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa bermula dari penangkapan seorang wanita bernama Lidia.

Namun diketahui hal itu tak digunakan oleh Polri untuk membohongi publik menurut Mahfud MD.

"Sebab sebenarnya, kalau kita mau berpikir lebih negatif lagi, kan bisa sudah ibu-ibu Siapa itu yang membawa narkoba ditangkap lalu dia saja yang ditahan."

"Mungkin tidak ada yang tahu bahwa dia diproses tersendiri meski dia menyebut Teddy,"

Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba, Teddy Minahasa Pernah Bongkar Kasus 303 yang Dikaitkan dengan Ferdy Sambo

"Ya kalau anda polisi nangkap seorang perempuan bawa narkoba lalu dia ditahan saja diproses hukum, pengakuannya ditutup bahwa dia bekerja sama dengan Teddy misalnya."

"Tapi ini, dilakukan oleh Kapolri ungkap tangkap pecat kan begitu. Itu harus dilihat di sudut itu bahwa ini upaya untuk maju," katanya.

Oleh karena itu, Mahfud MD mengajak masyarakat untuk mendukung setiap langkah Polri untuk memperbaiki diri.

"Kalau dari aspek pengarahan presiden, marilah Polri kita bangun sebagai polisinya rakyat yang sederhana, bersama dengan kehidupan rakyat, tidak pongah, tidak sewenang-wenang, dan tidak hedonis tidak berlebihan di dalam hidup," ucapnya.

(*)

Baca Juga: Jokowi Resahkan Kemewahan di Tubuh Polri, Teddy Minahasa Polisi Paling Kaya

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya