Untuk menanggulangi situasi rawan yang bisa merembet ke wilayah Indonesia, TNI AL mengerahkan setidaknya 4 kapal perang di perbatasan.
Keempat kapal perang itu berasal dari Koarmada I.
Selain pengerahan empat kapal perang sekaligus, TNI juga mengerahkan sejumlah pesawat tempur.
"Jadi walaupun demikian kita tetap mempersiapkan unsur-unsur kita di Natuna. Unsur-unsur kita hanya sebagai preventif, dan kita sekarang berkoordinasi dengan unsur maritim lainnya seperti Bakamla dan KKP," tambahnya.
Sebelumnya, salah astu kapal penjaga pantai (coast guard) China dengan nomor lambung CCG 5901 nekat melintasi ZEE Indonesia.
Bahkan coast guard China itu telah melintasi dan mengawasi ladang gas Blok Tuna dan ladang minya dan gas Chim Sao Vietnam sejak 30 Desember lalu.
“Sebuah kapal perang, pesawat patroli maritim, dan drone telah dikerahkan untuk memantau kapal tersebut,” kata Laksamana Muhammad Ali.
Kondisi demikian menjadi sebuah petunjuk bahwa keadaan Laut China Selatan kini memang kembali memanas.
Terbukti dari pergerakan coast guard China yang diketahui memang sering membuat masalah di perbatasan laut sejumlah negara dengan Laut China Selatan.
(*)
Baca Juga: RRC Kembali Panaskan Laut China Selatan, Indonesia Kirim Kapal Perang
Baca Juga: Laut China Selatan Memanas, Panglima TNI Beli Kapal Perang Canggih