Follow Us

Nugroho Setiawan, Satu-satunya Ahli Keamanan Lisensi FIFA di Indonesia yang Tak Dipakai PSSI Analisis Tragedi Kanjuruhan

Hery Prasetyo - Senin, 03 Oktober 2022 | 18:40

"Ketika kita melakukan penilaian risiko atau risk assesment, kita akan menghasilkan sebuah rencana pengamanan yang disetujui bersama. Jadi suatu agreed behaviour and procedure," jelasnya.

Lalu, Nugroho mencurigai tidak adanya sinkronisasi itu.

"Nah, sinkronisasi ini mungkin yang tidak terjadi," katanya.

"Mungkin ketika risk assesment dilakukan, kesimpulannya menjadi keputusan yang tidak populer, misalnya pertandingan dilakukan di siang hari, dengan pembatasan jumlah penonoton dan lain-lain. Pasti tidak populer dan tidak memenuhi aspek revenue (pendapatan)," ujar Nugroho Setiawan.

"Yang itu tadi, kesamaan persepsi. Sampai hari ini belum tercapai. Ini merpakan suatu pekerjaan rumah untuk kita bersama," terangnya.

Soal perilaku suporter, menurut Nugroho Setiawan di FIFA sekarang ada safety (keamanan), security (pengamanan), dan juga service (pelayanan), karena sepak bola dilihat sebagai industri.

BACA JUGA: Indonesia Bisa Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Buntut Tragedi Kanjuruhan

"Istilah suporter juga sudah hampir ditiadakan. Yang ada adalah fans, penggemar, atau kalau ekstrem namanya altruist dan macam-macam," kata Nugroho Setiawan.

Sebenarnya, lanjutnya, masalahnya itu-itu saja. Sayangnya, usaha perbaikan ke arah itu sering terlupakan karena sibuk untuk menggelar pertandingan dan kompetisinya, mengejar klasemen, dan mengejar revenue (pendapatan).

"Kita tidak bisa langsung menyalahkan aparatnya karena peraturan FIFA ini kan dibuat senetral mungkin, segenerik mungkin untuk mengakomodasi seluruh kepentingan anggota asosiasi," jelas Nugroho Setiawan.

"Nah, kita bicara kewenangan public authority, dalam hal ini kepolisian yang punya landasan hukum sendiri," katanya.

"Sementara FIFA juga punya batasan. Ini harus dikomunikasikan. Mungkin komunikasi ini, kesamaan persepsi yang saya sampaikan tadi belum tercapai dengan baik," duganya.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest