Menurutnya orang ketiga yang disebut ikut menembak Brigadir J tak lain adalah sosok yang juga berada di lokasi kejadian.
Hal itu memunculkan dugaan kuat atas keterlibatan Putri Candrawathi atas penembakan Brigadir J.
"Iya (termasuk Putri menembak). Makanya saya katakan juga berkali-kali saya mungkin dibaca mungkin record-nya (CCTV) diambil. Saya katakan saya belum begitu meyakini konstruksi peristiwa yang dibuat oleh penyidik sekarang, karena masih bergantung dari keterangan demi keterangan," jelasnya.
Baca Juga: Berkas Perkara Tersangka Pembunuhan Brigadir J Dikembalikan, Ini Penjelasannya
"Kita mendorong penyidik ini untuk mendalami, jangan hanya terbatas kepada keterangan semata-mata. Mereka katakan ada bukti lain. Sebab begini, ada satu problem yang luar biasa di situ, (yakni) dihilangkannya CCTV di dalam rumah," lanjut Taufan Damanik.
Sebenarnya, Komnas HAM telah menduga adanya orang ketiga yang menjadi pelaku penembakan terhadap Brigadir J.
Hal itu telah dibeberkan oleh Komnas HAM beberapa waktu lalu.
Namun demikian, Taufan menambahkan bahwa pelaku yang menembak memang masih dalam perdebatan.
Karena bukti yang ada hanya diperoleh dari keterangan para pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Saya kira nanti (uji balistik) senjata (dan pembuktian) macam-macam bisa membuktikan siapa sesungguhnya yang menembak, satu orang, dua orang atau mungkin bisa saja lebih dari dua orang," ujar Taufan saat ditemui di kantor Komnas HAM, Senin (29/8/2022).
Selain itu Taufan kini lebih menyoroti terkait pengungkapan peristiwa penembakan terhadap Brigadir J dengan seterbuka mungkin.