Janji Jokowi Jadi Isyarat Kuat KSAL Yudo Margono Jadi Panglima TNI Baru

Minggu, 06 November 2022 | 10:31
Penerangan Korps Marinir TNI AL

Isu Laut China Selatan hingga konflik Indonesia-Australia bisa jadi faktor pengangkatan Laksamana Yudo Margono jadi Panglima TNI baru

GRIDVIDEO.ID - Tinggal menghitung hari, masa jabatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI berakhir.

Diketahui Jenderal Andika Perkasa akan purnatugas pada bulan Desember 2022 mendatang.

Namun sampai saat ini, terkait isu pengganti Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI masih jadi sorotan.

Sejumlah nama petinggi TNI pun disebut-sebut dalam bursa calon Panglima yang baru.

Tetapi menurut pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, ada satu nama yang disanyilir kuat bakal gantikan kursi Jenderal Andika Perkasa.

Sosok tersebut diungkap Connie berasal dari matra TNI Angkatan Laut (AL).

Secara terang-terangan belum lama ini Connie menyebut bahwa sosok pengganti Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Baca Juga: Beda Tindakan Polri vs TNI Atas Oknum Anggota di Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Dijerat Pidana!

Sosok tersebut tak lain adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Bahkan Connie juga menyebut terkait janji Jokowi bisa menjadi bukti penunjukkan Yudo Margono sebagai Panglima TNI Baru.

Dalam penuturannya, Connie menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji akan membangun kembali kedaulatan, kedigdayaan dan kejayaan maritim Indonesia.

Oleh karena itu, Connie menambahkan bahwa hal tersebut menjadi isyarat kuat terkait sosok Panglima TNI baru.

Menurutnya, janji Jokowi terkait kedaulatan maritim bisa terwujud bila Panglima TNI dari matra Angkatan Laut.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Pimpin TNI Untuk Obrak-abrik Rumah Effendi Simbolon? Ini Faktanya!

"Jadi menurut saya harus Pak Yudo Margono karena bagaimanapun untuk bisa membangun kekuatan maritim yang mumpuni, dengan membangun kesatuan kekuatan Tri Matra Terpadu itu basic-nya harus dari angkatan laut," ungkap Connie dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (5/11/2022).

Selain itu, ada faktor tambahan yang membuat KSAL pantas duduki jabatan Panglima TNI menurut Connie.

Faktor tersebut tak lain karena dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi tak pernah mengangkat Panglima TNI dari satuan AL.

"Menurut saya harusnya Presiden Jokowi tetap memegang komitmen yang dijanjikan terkait nawa cita itu. Jadi harusnya Pak Yudo Margono," ujar Connie.

Baca Juga: Calon Panglima TNI Baru Sudah Diprediksi Jenderal Andika Perkasa, Sosok Ini Disebutnya Mampu Buat Kekuatan Militer Indonesia Makin Ditakuti!

Ditambah lagi sosok Yudo Margono juga telah dianggap mumpuni karena pernah menduduki berbagai posisi penting.

Salah satunya jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (PangKogabwilhan).

Terkait faktor eksternal yang bisa membuat Yudo Margono makin kuat jadi Panglima TNI adalah soal keadaan Laut China Selatan.

Disebut Connie, kini Laut China Selatan tengah memanas karena hubungan Taiwan dan Tiongkok yang dimumbui oleh Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Tiga Bola Panas Bergulir Jelang Pergantian Panglima TNI, Ada Skenario Lewati Jenderal Dudung

Tidak hanya itu saja, Connie menambahkan terkait perebutan Pulau Pasir antara Indonesia dengan Australia menjadi faktor tambahan lainnya.

"Nah itu berhubungan ketat dengan angkatan laut karena kita berbatasan di Natuna."

"Yang kedua adalah isu Pulau Pasir dengan Australia. Itu juga berhubungan erat dengan kapabilitas dan kapasitas mumpuni dari angkatan laut," jelasnya.

Namun demikian, Connie tak menutup kemungkinan soal sosok selain Yudo Margono yang dianggapnya bisa jadi Panglima TNI yang baru.

"Sekali lagi bukan saya bilang yang lain tidak bisa membangun tetapi kalau paling gampang itu membangun sebuah postur untuk out looking defence dari sebuah negara maritim, itu harus dari basic angkutan laut," pungkas Connie.

(*)

Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Disebut Musuhi Panglima TNI Karena Anaknya Tak Lolos Tes Akmil, Andika Perkasa Singgung Soal Peraturan, Benar Bertengkar?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya