Konflik Indonesia-Australia Memanas, AS Kirim 6 Pesawat Pengebom, Ini Respon RI!

Jumat, 04 November 2022 | 14:24
Mirror

(ilustrasi) pesawat pengebom

GRIDVIDEO.ID - Di tengah isu perebutan Pulau Pasir di perbatasan Indonesia-Australia, Amerika Serikat (AS) disebut ikut campur.

Disebut-sebut militer AS telah mengerahkan setidaknya enam pesawat pengebom B-52 dengan kekuatan nuklir ke Australia.

Pengerahakn pesawat pengebom B-52 oleh AS tersebut langsung direspon oleh Pemerinta Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Teuku Faizasyah mengungkapkan bahwa tindakan AS mengirim pesawat pengebom B-52 itu menjadi tantangan tersendiri.

Tantangan yang dimaksud oleh Teuku Faizasyah tersebut bukan hanya untuk Indonesia tetapi juga kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, pengerahan pesawat pengebom B-52 oleh militer AS ke Australia tersebut bisa menjadi konflik baru di kawasan ASEAN.

"Ini menjadi perhatian Indonesia. Kami lihat bahwa keamanan Indo-Pasifik menjadi komitmen bersama negara-negara kawasan," ungkapnya lewat press briefing, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga: Perang Indonesia-Australia: Amerika Tiba-tiba Kirim 6 Pesawat Pengebom Nuklir ke Negara Tetangga

Meski demikian, menurut Teuku Faizasyah, AS sendiri sebenarnya menginginkan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

Hal tersebut sejalan dengan tujuan Indonesia terkait menciptakan kawasan yang damai dan kondusif.

"Indonesia ingin negara-negara kawasan menciptakan situasi yang stabil," ujarnya.

Melansir dari ABC, Senin lalu, disebut-sebut bahwa AS mengerahkan pesawat pengebom B-52 ke Australia sebagai program investigasi "Four Corners".

Baca Juga: Perang Indonesia-Australia: Siapa yang Lebih Unggul Soal Kekuatan Militer?

Hal itu juga disebut AS sebagai misi rotasi jangka panjang.

Bahkan lebih mengejutkan lagi, disebut-sebut AS bakal menggunakan wilayah utara Australia Northern Territory (Wilayah Utara) sebagai pangkalan militer penting.

Dalam hal ini AS berusaha membangun fasilitas operasi skuadron, termasuk membangun pusat pemeliharaan dan area parkir yang cukup untuk enam unit pesawat B-52.

Rencananya pembangunan pangkalan militer AS tersebut dilakukan di Tindal, Australia.

Baca Juga: Ramalan Nostradamus Soal Perang Indonesia-Australia Tahun 2037, Klaim Pulau Pasir Jadi Awalan?

AS pun telah menyiapkan dana sebesar USD 100 juta untuk bisa menyelesaikan pembangunan pangkalan udara di Australia sampai tahun 2026 mendatang.

"Fasilitas baru diperlukan untuk mendukung operasi strategis dan untuk menjalankan beberapa latihan 15 hari selama musim kemarau Northern Territory untuk penempatan skuadron B-52,” ungkap media Australia.

Lalu apakah pembangunan pangkalan udara AS di Australia tersebut berpengaruh dengan hubungan Indonesia?

(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho