Follow Us

Janji Jokowi Jadi Isyarat Kuat KSAL Yudo Margono Jadi Panglima TNI Baru

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 06 November 2022 | 10:31
Isu Laut China Selatan hingga konflik Indonesia-Australia bisa jadi faktor pengangkatan Laksamana Yudo Margono jadi Panglima TNI baru
Penerangan Korps Marinir TNI AL

Isu Laut China Selatan hingga konflik Indonesia-Australia bisa jadi faktor pengangkatan Laksamana Yudo Margono jadi Panglima TNI baru

Dalam penuturannya, Connie menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji akan membangun kembali kedaulatan, kedigdayaan dan kejayaan maritim Indonesia.

Oleh karena itu, Connie menambahkan bahwa hal tersebut menjadi isyarat kuat terkait sosok Panglima TNI baru.

Menurutnya, janji Jokowi terkait kedaulatan maritim bisa terwujud bila Panglima TNI dari matra Angkatan Laut.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Pimpin TNI Untuk Obrak-abrik Rumah Effendi Simbolon? Ini Faktanya!

"Jadi menurut saya harus Pak Yudo Margono karena bagaimanapun untuk bisa membangun kekuatan maritim yang mumpuni, dengan membangun kesatuan kekuatan Tri Matra Terpadu itu basic-nya harus dari angkatan laut," ungkap Connie dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (5/11/2022).

Selain itu, ada faktor tambahan yang membuat KSAL pantas duduki jabatan Panglima TNI menurut Connie.

Faktor tersebut tak lain karena dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi tak pernah mengangkat Panglima TNI dari satuan AL.

"Menurut saya harusnya Presiden Jokowi tetap memegang komitmen yang dijanjikan terkait nawa cita itu. Jadi harusnya Pak Yudo Margono," ujar Connie.

Baca Juga: Calon Panglima TNI Baru Sudah Diprediksi Jenderal Andika Perkasa, Sosok Ini Disebutnya Mampu Buat Kekuatan Militer Indonesia Makin Ditakuti!

Ditambah lagi sosok Yudo Margono juga telah dianggap mumpuni karena pernah menduduki berbagai posisi penting.

Salah satunya jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (PangKogabwilhan).

Terkait faktor eksternal yang bisa membuat Yudo Margono makin kuat jadi Panglima TNI adalah soal keadaan Laut China Selatan.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest