Follow Us

Tragedi Kanjuruhan Penuh Keganjilan, Kontras Sebut "Pembunuhan Sistematis"

Hery Prasetyo - Senin, 10 Oktober 2022 | 04:00

1. Saat pertengahan babak kedua, terdapat mobilisasi sejumlah pasukan yang membawa gas air mata. Padahal, diketahui saat itu tidaka da ancaman atau potensi gangguan keamanan.

BACA JUGA: Perwakilan Aremania Mohon Maaf Kepada Seluruh Masyarakat Indonesia, Buntut Pernyataan Kontroversial

2. Seusai pertandingan Arema lawan Persebaya, terdapat sejumlah suporter yang masuk ke dalam lapangan. Didasari keterangan saksi-saksi, hal tersebut terjadi karena para suporter hanya ingin memberikan dorongan motivasi dan memberikan dukungan moril kepada seluruh pemain.

3. Sebelum penembakan gas aiar mata tidak ada upaya dari aparat untuk menggunakan kekuatan lain, seperti kekuatan yang memiliki dampak pencegahan, perintah lisan, atau suara peringatan hingga kendali di tangan kosong lunak.

4. Tindak kekerasan yang dialami suporter tidak hanya dilakukan oleh anggota Polri, tetapi juga dilakukan parajurit TNI dengan berbagai bentuk, seperti menyeret, memukul, dan menendang.

BACA JUGA: Cara mengobati Diabetes dengan Obat Alami, hanya Bermodal Kulit Petai

5. Berdasarkan kesaksian para suporter, penembakan gas air mata tidak hanya ditujukan ke bagian lapangan, tapi juga ke tribun sisi selatan, timur, dan utara. Sehingga, hal itu menimbulkan kepanikan luar biasa bagi suporter di tribun.

6. Akses evakuasi sempit dan terjadi penumpukan di sejumlah pintu yang terkunci. Hal ini diperparah dengan masifnya penembakan gas air mata oleh aparat kepolisian. Ini yang berdampak sangat fatal, mengakibatkan para korban sulit bernapas hingga menimbulkan korban jiwa.

7. Setelah mengalami berbagai kekerasan, para suporter yang keluar dengan kondisi desak-desakan, minim mengalami pertolongan dengan segera dari pihak aparat kepolisian. Para korban dengan caranya sendiri berusaha keluar dari stadion.

8. Kekerasan dan penderitaan tak hanya terjadi di dalam stadion, tapi juga terjadi di luar stadion. Aparat kepolisian juga ikut melakukan penembakan gas air mata kepada para suporter yang sudah berada di luar stadion.

9. Setelah peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, ada pihak-pihak tertentu yang melakukan tindakan intimidasi baik melalui sarana komuniksi maupun secara langsung.

10. Sampai kini tak ada informasi yang mendetail dari pemerintah terkait data korban jiwa dan lua yang dapat diakses oleh publik, termasuk informasi perkembangan penanganan kasus yang saat ini ditangani pihak kepolisian.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest