Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tragedi Kanjuruhan Penuh Keganjilan, Kontras Sebut "Pembunuhan Sistematis"

Hery Prasetyo - Senin, 10 Oktober 2022 | 04:00

Apalagi, lanjutnya, pada pertandingan Arema Vs Persebaya itu yang menonton hanya suporter tuan rumah, sedangkan suporter Persebaya tidak hadir.

Tidak hadirnya suporter Persebaya dilakukan untuk meminimalkan masalah.

Soal penembakan gas air mata juga dianggap ganjil oleh Kontras.

BACA JUGA:Hikmah yang Didapat Persib Bandung dari Tragedi Kanjuruhan, Keamanan dan Kenyamanan Jadi Fokus

Mengutip Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 dalam penggunaan kekuatan, ada tahap-tahap awal yang harus dilakukan aparat sebelum memutuskan menembakkan gas air mata.

Parahnya lagi, gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun, terutama di tribun selatan.

Padahal, suporter di area itu tidak rusuh.

"Dalam konteks kasus ini, tahapan-tahapan tersebut tidak dilalui oleh aparat kepolisian. Apa saja tahapan yang haris dilalui, pertama misalnya melakukan penggunaan kekuatan yang memiliki dampak pencegahan," jelas Andi.

Tahap kedua, lanjutnya, seharusnya juga ada perintah lisan atau suara peringatan, tapi dalam kasus Kanjuruhan hal itu tidak ada.

12 TEMUAN

Kontras dan koalisi tim pencari fakta setidaknya telah mendapatkan 12 temuan dalam investigasi Tragedi Kanjuruhan.

Sebanyak 12 temuan itu sebagai berikut.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest