Sebut saja sektor manufaktur pembangkit tenaga listrik China yang diketahui sangat terkait dengan ekonomi di mana-mana, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.
Selain itu, laut di sekitar China dan Taiwanjuga termasuk dalambeberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Melansir dari Kontan yang mengutip dari tulisan Hal Brands dan Michael Beckley berargumen dalam buku baru “Zona Bahaya: Konflik yang Akan Datang dengan China.” sudah menyinggung soal dampak perang China dan Taiwan.
"Jika terjadi perang, kejatuhan ekonomi akan menjadi bencana,” jelas Hal Brands dan Michael Beckley.
"Depresi global sangat bisa terjadi.” Tambahnya.
Sebagai informasi, Taiwan memisahkan diri dari China pada tahun 1949, pada akhir perang saudara China, dan sekarang berdiri sebagai negara demokrasi yang independen.
Namun diketahui bagaimanapun China sampai detik ini masih menganggap Taiwan sebagai republik pemberontak, dan Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa “penyatuan kembali” dengan Taiwan tidak dapat dihindari.
Karena Taiwan tidak tertarik, China harus memaksa reunifikasi.
Dilansir dariThe Guardian, pemerintahan Xi Jinping menyebut bahwa risiko agresi terhadap Taiwan telah meningkat.
Bahkan para analis percaya ancaman invasi adalah yang tertinggi dalam beberapa dekade terakhir terkait antara China dan Taiwan.