GRIDVIDEO.ID -Di tengah memanasnya hubungan China denganTaiwan, kini nasib setidaknya 300.000 warga negara Indonesia (WNI) jadi sorotan.
Bagaimana tidak? militer China terang-terangan mengerahkan kekuatan militer penuh di sekitar Selat Taiwan.
Kekuatan militer China tersebut dilakukan dalam rangka latihan besar-besaran.
Namun di sisi lain, langkah Chinaitu tak lain adalah reaksi atas kedatangan salah satu petinggi pemerintahan Amerika Serikat (AS) di Taiwan belum lama ini.
Lebih dari itu, bahkan militer China secara terang-terangan telah menebar ancaman serius pada Taiwan dengan mengerahkan 10 kapal perang dan 20 jet tempur mereka.
Tak sampai di situ saja, bahkan militer China pada hari jumat kemarin membuat geger lantaran luncurkan rudal dengan target berada di wilayah Taiwan.
Sudah bukan rahasia lagi, ketegangan dua negara serumpun ini bermula dari kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosy ke Taiwan.
Dilansir dari npr.org,Melihat kenekatan AS dan Taiwan, China merespon dengan melakukan latihan militer tembakan langsung di enam zona yang mengelilingi Taiwan.
Kamis (4/8/2022) pagi latihan militer China besar-besaran itu dimulai dan akan berlanjut hingga setidaknya 7 Agustus.
Bahkan secara terang-terangan, China mengungkap pihaknya meluncurkan beberapa jet tempur, pesawat pengebom, kapal, dan pesawat tempur.
Baca Juga: Militer China Arahkan Rudal ke Taiwan, Perang Dunia III Benar Dimulai? Begini Videonya!
Hal itu sebagai peringatan dini ke arah perairan sekitar Taiwan pada Kamis pagi waktu setempat.
Beberapa gelombang rudal di atas Selat Taiwan telah ditembakkan militer China pada hari Jumat dan mengenai sasaran di perairan yang mengelilingi pulau Taiwan.
Melansir dari Kompas.com, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) merespon kondisi dan situasi yang terjadi pada Taiwan.
Secara khusus Kemenlu mengungkapkan, kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Taiwan yang disebut masih terbilang aman.
"Saat ini dapat kami sampaikan bahwa kondisi WNI kita di Taiwan masih tetap tenang, aman, dan insya Allah tentunya kita berharap tidak ada eskalasi," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha, Jumat (5/8/2022) pagi.
Baca Juga: Perang Taiwan - China Rebut Supremasi Militer Amerika di Indo-Pasifik
Judha menuturkan, saat ini tercatat sekitar 300.000 orang WNI yang tinggal dan berada di Taiwan.
Ia menyebutkan, Kemenlu bersama Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei akan terus memantau situasi keamanan terkini di Taiwan.
"Dalam hal ini KDEI sebagaimana juga sudah dimiliki oleh berbagai macam perwakilan RI lainnya telah membangun rencana kontingensi untuk mengantisipasi jika terjadi eskalasi situasi," ujar Judha.
Seperti diketahui, situasi di Taiwan menegang setelah Ketua DPR Amerika Serikat berkunjung ke sana pada pekan ini.
Dilansir Reuters, China menunjukkan kemarahannya atas kunjungan AS ke pulau itu setelah 25 tahun dengan menambah aktivitas militer di perairan sekitarnya, memanggil duta besar AS di Beijing dan menghentikan beberapa impor pertanian dari Taiwan.
Pada Kamis (4/8/2022) kemarin, China menerbangkan 22 jet tempurnya melintasi garis tengah Selat Taiwan.
Garis tengah adalah garis tidak resmi, tetapi sebagian besar melekat pada perbatasan yang membentang di tengah Selat Taiwan, memisahkan Taiwan dan China. Jarang sekali ada jet militer melintasinya.
(*)
Baca Juga: Perang China Vs Amerika di Ujung Tanduk, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya