Pakar Militer Sebut Korea Utara Akan Perang Lawan Korsel, Jepang dan AS Dengan Nuklir

Kamis, 10 November 2022 | 18:38
KCNA via KNS

ilustrasi program nuklir Korea Utara.

GRIDVIDEO.ID - Pada beberapa bulan terakhir, hubungan antara dua negara Korea tengah memanas hingga saling luncurkan rudal.

Bahkan untuk kali pertama, Korea Utara kini meluncurkan serangkaian rudal mereka termasuk rudal nuklir dalam latihan militer.

Kegiatan militer Korea Utara tersebut tak hanya membuat Korea Selatan geram.

Jepang juga dibuat ketar-ketir dengan tindakan militer Korea Utara dengan meluncurkan rudal nuklir mereka.

Selain dua negara tersebut, Amerika Serikat (AS) juga tengah bersiap di semenanjung Korea terkait kenekatan militer Negeri Kim Jong Un tersebut.

Lalu bagaimana bila perang benar terjadi antara Korea Utara melawan Korea Selatan, Jepang dan AS?

Pada tahun ini, Korea Utara telah menguji sejumlah senjata militer mereka yang ditakuti dunia internasional.

Baca Juga: Bisa Jadi Sebab Perang Indonesia-Australia, Ini Sejarah Pulau Pasir!

Mulai dari rudal balistik antar benua (ICBM) hingga senjata hipersonik ditunjukkan oleh militer Korea Utara dalam kurun waktu yang berdekatan.

Selain itu, ada roket yang ditembakkan dari kereta, kapal selam dan peluncur atau road mobile.

Sejumlah pakar militer pun mencoba menganalisis tindakan Kim Jong Un dan pasukannya baru-baru ini.

Tak sedikit yang menilai kini Kim Jong Un tengah mempersiapkan kekuatan untuk menyerang Korea Selatan.

Hal itu disebut-sebut sebagai balasan atas kegagalan sang kakek, Kim Il Sung saat menyerang Korsel di tahun 1950.

Baca Juga: Kim Jong Un Makin Nekat, Tembak Rudal ke Korsel Buat Warga Dievakuasi ke Ruang Bawah Tanah!

Tujuan lain Korea Utara menunjukkan kekuatan militer mereka beberapa waktu terakhir tak lain adalah untuk mengancam AS.

Lebih mengejutkan lagi, Kim Jong Un baru-baru ini telah mengesahkan undang-undang baru yang mengizinkan hak penggunaan serangan bom atom sebagai langkah preventif.

Secara terang-terangan bahkan Kim Jong Un juga menyatakan tidak gentar dengan berbagai sanksi internasional yang dijatuhkan pada negaranya.

"Biarkan mereka menjatuhkan sanksi selama 100, bahkan 1.000 hari, atau bahkan 10 maupun 100 tahun," ungkap Kim Jong Un dikutip dari Aljazeera, Rabu (9/11/2022).

Pernyataan tersebut diungkap Kim Jong Un pada 8 Semptember lalu.

Baca Juga: Tak Mundur, Korea Utara Segera Uji Coba Bom Nuklir, Picu Perang Dunia?

Setidaknya, empat dari enam uji coba nuklir Korea Utara dilaksanakan di bawah kepemimpinan Kim Jong Un sebagai kepala negara.

Sementara itu lokasi uji coba nuklir disebut-sebut dilakukan di situs Punggye-ri, daerah pegunungan di Provinsi Hamgyong utara.

Lewat Bulletin of the Atomic Scientists, Hans Kristensen dan Matt Korda memprediksi bahwa Pyongyang kini telah memiliki material bom atom.

Material tersebut untuk mengembangkan 45 sampai 55 senjata nuklir dan mungkin sekarang telah mengumpulkan 20 sampai 30 hulu ledak.

Pendapat Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace memiliki pendapat berbeda.

Baca Juga: Perang Indonesia-Australia: Siapa yang Lebih Unggul Soal Kekuatan Militer?

Menurutnya Kim Jong Un kini telah memiliki setidaknya 40 sampai 70 hulu ledak nuklir.

Dalam hal ini, para pakar sepakat bahwa Korea Utara akan segera melaksanakan uji coba bom nuklir ketujuhnya.

Hal itu terlihat dari citra satelit yang mengindikasikan ada penggalian terowongan dan konstruksi bangunan pendukung di Punggye-ri.

Sebagai informasi, Korea Utara pernah meluncurkan rudal nuklir pada tahun 2017 silam.

Bahkan rudal yang diberi nama Hwasong-15 tersebut mampu menjangkau jarak 12.874 kilometer.

Dengan demikian rudal nuklir Korea Utara mampu menjangkau wilayah Amerika Serikat.

(*)

Baca Juga: Pertama Kali, Rudal Armagedon Diluncurkan Vladimir Putin, Begini Penampakkannya!

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho