GRIDVIDEO.ID - Usai ungkap akan menggunakan nuklir untuk mempertahankan kedaulatan, kini militer Rusia disebut bakal pakai senjata pemusnah massal tersebut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin disebut-sebut membatalkan niatnya untuk menggunakan senjata nuklir.
Pembatalan yang dimaksud oleh Vladimir Putin tersebut terkait uji coba peledakan senjata nuklir yang sebenarnya akan digunakan.
Bukan tanpa alasan, sejumlah ilmuwan politik menyebut ada ketakutan yang muncul dari pihak militer Rusia terkait penggunaan senjata nuklir.
Melansir dari The Mirror, niat penggunaan senjata nuklir memang telah diumumkan secara terang-terangan oleh Vladimir Putin beberapa waktu lalu.
Namun sebelum digunakan untuk senjata militer, Kremlin disebut akan menguji coba senjata nuklir tersebut.
Tetapi diduga rencana uji coba senjata nuklir tersebut mengalami sabotase atau kendala teknis.
Selain itu, disebut-sebut bahwa Presiden Rusia masih mempertimbangkan tindakan Negara Barat bila militernya benar menggunakan senjata nuklir.
Baca Juga: Petinggi Militer AS Sebut China Bakal Invasi Taiwan Dalam Waktu Dekat, Benar Perang Dunia?
Dugaan tersebut muncul saat Putin tengah berbicara di saluran Youtube dari politisi dan pengacara oposisi Rusia, Mark Feygin yang mewakili Pussy Riot, grup musik feminis anti Putin.
Dugaaan ketakutan Kremlin atas uji coba senjata nuklir tersebut muncul usai serangkaian pemberitahuan misi udara (NOTAM) dan peringatan navigasi Rusia dikeluarkan.
Setidaknya peringatan tersebut dikeluarkan oleh Rusia dalam seminggu terakhir.
Sebagai informasi, peringatan navigasi tersebut merupakan pemberitahuan bahwa militer Rusia akan melakukan tes senjata atau latihan menembak langsung.
Baca Juga: Indonesia Harus Siap-siap, Pakar: Perang Dunia 3 Sudah Dimulai!
Namun sampai hari uji coba nuklir yang sedianya dilakukan oleh militer Rusia urung dilaksanakan.
Disebut-sebut lokasi uji coba senjata nuklir Rusia itu akan dilakukan di kawasan Laut Hitam.
Mengutip dari Foc News, Jumat (21/10/2022), Perwira Intelijen kelahiran Rusia yang merupakan mantan analis Itelijen CIA dan DIA, Rebecca Koffler mengatakan keputusan Putin terkait darurat militer sebagai tanda perang nuklir.
"Ini adalah pesan strategisnya kepada Presiden [Ukraina Volodymyr] Zelensky bahwa dia siap untuk mengatur pembantaian, dan kami hanya bisa berdoa untuk rakyat Ukraina."
Baca Juga: Korea Utara Arahkan 250 Rudal Artileri ke Korsel, Dugaan Perang Dunia Bermula Dari Asia Meningkat!
“Dia mencaplok wilayah-wilayah ini untuk mempersiapkan pembenaran doktrinal untuk serangan nuklir. Karena, doktrin militer Rusia mengatur penggunaan senjata nuklir hanya untuk tujuan perlindungan wilayah Rusia."
"Rusia sekarang menganggap empat wilayah yang disebutkan dan Crimea sebagai [milik] Rusia, bahkan jika seluruh dunia tidak setuju dengan ini."
Namun baru-baru ini ada dugaan bahwa sebenarnya Putin telah menekan tombol peluncuran rudal nuklir.
Tetapi terjadi kendala teknis hingga peluncuran senjata nuklir tersebut tak berjalan seperti seharusnya.
Hal itu diungkap oleh Valery Solovey, mantan profesor di Institut Hubungan Internasional (MGIMO) di Moskow.
“Keputusan [Putin] tentang penggunaan senjata nuklir taktis [dalam konflik Ukraina] akan tidak diragukan lagi menghadapi perlawanan."
“Saya tidak tahu seberapa efektif perlawanan itu, tetapi saya akan menunjukkan [bahwa] uji coba nuklir seharusnya diadakan selama dua minggu terakhir, satu di Laut Barents, di bawah air, dan yang kedua di bawah tanah, di wilayah Arkhangelsk," ungkapnya.
(*)
Baca Juga: Nuklir Mulai Dipakai Untuk Latihan Militer NATO di Dekat Wilayah Rusia