Indonesia Harus Siap-siap, Pakar: Perang Dunia 3 Sudah Dimulai!

Kamis, 20 Oktober 2022 | 18:58
Sputnik/Ramil Sitdikov

Ikuti jejak Rusia, China bakal menjadi penentu terjadinya Perang Dunia 3

GRIDVIDEO.ID - Seorang pakar ekonomi Amerika Serikat (AS), Nouriel Roubini mengungkap terkait Perang Dunia.

Bahkan secara terang-terangan, Ekonom tersebut mengklaim bahwa Perang Dunia 3 telah dimulai.

Indikasi mulainya perang dunia 3 ini disebut Roubini usai perang dingin antara AS dan China makin meningkat minggu ini.

Meski demikian, Roubini menambahkan sebenarnya perang dunia 3 dimulai sejak konflik Rusia-Ukraina terjadi.

Ketegangan geopolitik global pun disebut Roubini menjadi pemicu cepatnya perang dunia 3 terjadi.

Hal itu diungkapkan oleh Roubini pada KTT Yahoo Finance All Markets 2022.

Dalam pernyataannya tersebut Roubini juga membahas mengenai perang yang sedang berlangsung di Eropa Timur.

Baca Juga: Korea Utara Arahkan 250 Rudal Artileri ke Korsel, Dugaan Perang Dunia Bermula Dari Asia Meningkat!

“Ini adalah awal dari sesuatu yang lain.” ungkap Roubini.

Tak hanya itu saja, Roubini juga menambahkan bahwa perang dunia 3 ini harusnya disadari oleh banyak pihak.

“Perang Dunia III sudah dimulai. Itu dimulai di Ukraina, karena konflik ini memiliki implikasi yang lebih luas yang melampaui Rusia dan Ukraina,” tambah Roubini, yang dilansir dari Benzinga.

Sosok yang juga dikenal sebagai Profesor emeritus di Sekolah Bisnis Stern Universitas New York dan dijuluki sebagai Dr. Doom tersebut pernah menggegerkan dunia internasional.

Baca Juga: Nuklir Mulai Dipakai Untuk Latihan Militer NATO di Dekat Wilayah Rusia

Hal itu karena Dr. Doom pernah memprediksi secara akurat sejumlah peristiwa termasuk krisis keuangan tahun 2008 silam.

Tak hanya perang fisik menggungakan kekuatan militer, Roubini menambahkan perang dunia 3 ini juga menggunakan intrik-intrik politik.

Namun demikian, Roubini kini lebih menyoroti apa yang terjadi antara AS dengan China.

Bahkan secara terang-terangan, Roubini menyebut AS dan China dalam lima atau 10 tahun ke depan bakal berperang secara militer.

Baca Juga: Perang Dunia III: Militer Rusia Siap Mulai Pertempuran Lawan NATO

Sudah bukan rahasia lagi, Presiden China Xi Jinping dalam beberapa waktu terakhir telah mengawasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

Hal itu disebut digunakan oleh Xi Jinping untuk bisa menemukan strategi potensial merebut Taiwan.

Roubini meyakini, Xi Jinping kini tengah berupaya keras untuk menyatukan dua negara China tersebut sebagai warisan sebelum ia lengser.

“Alasan mengapa Xi Jinping sekarang mencari masa jabatan ketiga dan mungkin yang keempat, bukan karena dia ingin melewati sejarah sebagai orang yang mereformasi Tiongkok."

Baca Juga: Perang Dunia III: Korea Utara dan Korea Selatan Saling Balas Tembakan Rudal Balistik!

"Dia ingin masuk dalam sejarah sebagai orang yang menyatukan Taiwan,” kata Roubini.

Namun agaknya upaya China tersebut terhalang oleh keikutcampuran AS dalam membantu Taiwan.

Kondisi demikian pun dianggap menjadi awal pecahnya konflik terbuka antara China dan AS ke depan.

“Kami tidak tahu apakah itu akan terjadi, bagaimana hal itu akan diselesaikan, tapi di situlah kita sampai ke Perang Dunia III,” tambah Roubini.

Sebelumnya apalagi China disebut oleh direktur Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ) agen mata-mata Inggris, Sir Jeremy Fleming bahwa China berubah menjadi salah satu negara paling menakutkan.

Isi pidato Sir Jeremy Fleming saat di Royal United Services Institute pada 11 Oktober tersebut cukup mengejutkan banyak pihak.

Bukan tanpa alasan, ia menilai kemajuan strategis China dalam pengendalian data dan teknologi sangat berpengaruh ke depannya.

(*)

Baca Juga: Jepang Deklarasi Balas Serangan Rudal Balistik Korea Utara, Ancaman Perang Dunia 3 Makin Tinggi!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya