GRIDVIDEO.ID - Ancaman perang dunia 3 kini semakin di depan mata bahkan disebut bakal bermula dari kawasan Indo Pasifik.
Bahkan lebih mengerikan lagi, ancaman perang dunia 3 tersebut juga dibarengi ancaman penggunaan senjata nuklir.
Baru-baru ini negara tertutup, Korea Utara nekat menantang militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan untuk berhadapan.
Tak tanggung-tanggung, Kim Jong Un langsung memerintahkan mengirim rudal usai kapal induk nuklir AS, USS Ronald Reagan merapat ke Korea Selatan.
Peluncuran rudal oleh Korea Utara inipun disebut memicu ketegangan yang lebih tinggi antara negara tersebut dengan Korea Selatan dan AS.
Momen saat Korea Utara menembakkan rudal untuk menantang militer AS dan Korea Selatan tersebut terjadi baru-baru ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengungkapkan terkait insiden penembakan rudal oleh militer Korea Utara tersebut.
Baca Juga: Perang Dunia 3 Dimulai Dari Asia? Kehadiran Kapal Induk AS di Dekat Korea Utara Disebut Jadi Bukti!
Setidaknya penembakan rudal balistik tak dikenal yang menargetkan arah laut lepas pantai timur Korea Utara terdeteksi belum lama ini.
Diketahui ternyata penembakan rudal balistik tersebut terjadi beberapa saat sebelum latihan militer gabungan berskala besar dilaksanakan oleh militer AS dan Korea Selatan.
Sebagai informasi, latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan kali ini juga melibatkan banyak pesawat tempur dari kedua negara.
Seperti yang diberitakan Reuters pada Minggu (25/9/2022), militer Korea Selatan sebenarnya telah mendapat informasi terkait penembakan rudal balistik oleh Korea Utara.
Lewat keterangan militer Korea Selatan yang diberitakan oleh Yonhap, Kim Jong Un dan militernya telah bersiap untuk menggertak negara tetangganya dan sekutu.
Gertakan dengan penembakan rudal balistik Korea Utara tersebut ditembakkan dari kapal selam (SLBM).
Dengan kata lain, peluncuran rudal balistik dari kapal selam Korea Utara itu dilakukan usai kapal induk nuklir AS, USS Ronald Reagan merapat ke Korea Selatan.
Selain itu direncanakan bahwa pada Minggu depan Wakil Presiden AS, Kamala Harris disebut bakal ikut mengunjungi Korea Selatan.
Padahal diketahui hubungan Korea Selatan dan Korea Utara sempat meredup dan terakhir memanas pada bulan Juli tahun lalu.
(*)