GRIDVIDEO.ID - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengungkap sinyal gangguan keamanan Indonesia dari kawasan Laut China Selatan.
Sinyal gangguan kedaulatan wilayah Indonesia dari Laut China Selatan ini langsung ditanggapi serius oleh TNI AL.
Seperti diketahui sebelumnya, isu terkait perang dunia 3 memang santer dikatakan bakal bermula dari kawasan Laut China Selatan.
Bahkan isu pecah perang dunia 3 itu makin santer usai kini militer China berseteru dengan banyak negara di kawasan Laut China Selatan.
Tidak hanya dengan negara-negara di kawasan Laut China Selatan, Tiongkok juga tengah bersitegang dengan negara-negara sekutu Amerika Serikat (AS).
Sinyal terkiat konflik di kawasan Laut China Selatan ini agaknya membuat TNI makin waspada.
Baru-baru ini KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan terkait reaksi Indonesia dalam mengamankan wilayah perbatasan.
Hal itu diungkap oleh Yudo Margono saat menghadiri upacara di lapangan Arafuru Koarmad I, Jakarta Pusat pada Selasa (27/9/2022).
Dalam upacara serah terima jabatan tersebut, Yudo Margono menyinggung soal keamanan wilayah Indonesia.
"Saya ingin sekali lagi menegaskan tekad kita bersama bahwa Armada Republik Indonesia selalu siap mengamankan kepentingan bangsa dan negara di, dan, atau lewat laut," ungkap Yudo Margono.
Bahkan secara tegas Yudo Margono menyinggung negara-negara lain yang mencoba untuk mengganggu kedaulatan Indonesia harus dipukul.
"Tidak boleh ada satu apapun negara di dunia ini yang memaksakan kehendaknya dengan mengganggu kepentingan kita," ujar Yudo Margono.
Kejayaan maritim dalam sejarah Indonesia disebut Yudo Margono sebagai pembelajaran untuk bisa mengamankan wilayah RI.
"Untuk menjawab tantangan tersebut, Armada Republik Indonesia sebagai kekuatan tempur utama TNI Angkatan Laut dituntut selalu hadir dalam upaya menjamin tegaknya kedaulatan serta hukum di seluruh perairan dan yurisdiksi nasional Indonesia," kata Yudo Margono.
Meski mengaku alutsista Indonesia bukanlah yang terkuat di dunia, Yudo Margono menambahkan bahwa teknologi militer bukanlah satu-satunya yang jadi kunci kehebatan suatu negara.
Ia menabahkan bahwa kemampuan prajurit-prajurit TNI yang sebenarnya menjadi motor kehebatan militer Indonesia.
"Sebab keberhasilan tugas TNI Angkatan Laut tidak hanya ditentukan oleh kehebatan alutsista saja namun sangat bergantung dari kemampuan prajurit-prajurit Jalasena pengawaknya," kata Yudo.
Tak sampai di situ saja, situasi keamana dunia yang kini sedang terjadi banyak konflik antar negara cukup di sadari oleh TNI AL.
Salah satunya konflik yang belum usai di kawasan Laut China Selatan yang langsung direspon oleh TNI AL.
Dalam kesempatan ini, Yudo Margono menyebutkan terkait perubahan strategi TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah perbatasan Indonesia.
Salah satunya dengan cara memindahkan sejumlah pangkalan militer ke kawasan yang dekat dengan perbatasan.
Lebih tepatnya Yudo Margono menyebutkan bahwa kini TNI AL tengah mengejar proyek untuk memindahkan 3 pangkalan militer.
Ketiga pangkalan militer tersebut di pindah lokasi yang dekat dengan perbatasan di Laut China Selatan.
Melansir dari Tribunnews.com, selain memindahkan tiga pangkalan militer yang kini didekatkan dengan wilayah Laut China Selatan, TNI AL juga memindahkan markas Koarmad I di Jakarta.
Setidaknya ada tiga pangkalan militer baru yang bakal dipindah yakni markas Koarmada I dari Jakarta ke Tanjung Pinang, Lantamal IV dari Tanjung Pinang ke Batam, dan Lanal Batam berubah menjadi Lanal Tanjung Uban.
Lebih mengejutkan lagi, progres pemindahan pangkalan militer ini telah disetujui oleh Panglima TNI.
Yudo Margono berharap bahwa pangkalan militer TNI AL ini bakal rampung pada akhir tahun 2022 ini.
"Sehingga pada 5 Desember harapan saya sudah established Armada I di Tanjung Pinang, Lantamal IV di Batam, dan Lanal Batam berubah menjadi Lanal Tanjung Uban," kata Yudo.
(*)