GRIDVIDEO.ID-Beberapa adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J memang disebut tak diungkap di publik.
Hal itupun memicu kecurigaan dari banyak pihak terkait adegan apa saja yang tak diungkap terkait pembunuhan Brigadir J.
Salah satu adegan yang disebut-sebut tak diungkap ke publik dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J tak lain adalah terkait adegan Putri Candrawathi yang disebut dibopong ajudan Ferdy Sambo.
Lebih mengejutkan lagi ternyata Brigadir J disebut tak sendirian saat menggendong Putri Candrawathi untuk dibawa masuk ke dalam kamar.
Melansir dari Intisari Online, Brigadir J disebut mengajak Bharada E membopong Putri Candrawathi dari ruang TV ke kamar tidur.
Kala itu disebut-sebut bahwa Putri Candrawathi sedang sakit dan tertidur ruang TV.
Mesi demikian, niatan Brigadir J tersebut tidak terlaksana, akibat cekcok kecil dengan Kuat Maruf.
Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik membenarkan terkait adegan Brigadir J yang berniat membopong Putri Candrawathi tersebut.
Baca Juga: Permohonan Tak Ditahan Dikabulkan, Putri Candrawathi Dijamin Tidak akan Kabur
Tak hanya itu saja, Ahmad Taufan mengungkapkan bahwa niat tersebut tak terlaksanan karena Kuat Maruf memegang tubuh Putri Candrawathi.
Peristiwa yang disebut-sebut menjadi awal penyebab Ferdy Sambo marah hingga berencana membunuh Brigadir J itu terjadi pada4 Juli, di rumah Magelang.
Diketahui ada sejumlah adegan yang terpotong dalam rekonstruksi salah satunya saat Putri Candrawathi hendak dibopong oleh Brigadir J namun terhalang Kuat Maruf.
"Sedang nonton televisi, Brigadir J mau bopong Putri Candrawathi, lalu ajak Richard Bharada E," ujar Taufan.
Baca Juga: Jadi Sorotan, Ini Tas Mewah yang Ditenteng Putri Candrawathi Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
"Lalu, Brigadir J mau bopong ditegur oleh Kuat, dia mau bopong tapi tidak terjadi karena langsung dilarang Kuat Maruf, 'hei jangan, apaan kau'," katanya,
Ahmad Taufan menambahkan, ada peristiwa dalam rekonstruksi dan terjadi di kamar Putri Candrawathi yakni saat istri Ferdy Sambo menangis dan didengar oleh ART perempuannya, Susi.
"Itu peristiwa yang di kamar tidak direkonstruksikan. Iya Susi dengan ibu nangis-nangis," katanya.
"Dia pertama mengira ibu PC sedih karena anaknya gitu, tapi itu sekali lagi versi kelompok mereka lain," katanya.
Baca Juga: Penampakan Lemari Tas Mewah Putri Candrawathi saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Taufan juga memberikan komentar mengenai ibu Putri Candrawathi yang melakukan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang menyebut istri Ferdy Sambo tersebut orang yang sangat detail menggambarkan apa yang ia alami.
"Dia orang yang detail, saya hal yang tidak prinsipil pun ikut disampaikan, seperti si A berada di sini dan di situ," katanya.
"Dia dalam situasi tertekan, ya kelihatannya dari matanya yang bengkak, tapi dia punya cukup daya ingatan yang tinggi sampai detail," katanya.
Sejauh ini Putri Candrawathi sudah dua kali diperiksa, dan dari keterangannya dia kekeh mengalami pelecehan seksual.
Hal ini disampaikan oleh Komnas HAM, yang memberikan keterangannya dari dua kali pemeriksaan Putri Candrawathi.
Namun, menurut Komnas HAM tak sepenuhnya menyimpulkan bahwa benar telah terjadi pelecehan seksual. (*)