Lihat Rekaman CCTV, Pakar Digital Forensik Ini Bongkar Detik-detik Mesterius Putri Candrawathi Sebelum Brigadir J Tewas

Minggu, 28 Agustus 2022 | 22:12

GRIVIDEO.ID -Publik cukup dikejutkan dengan terbongkarnya skenario Ferdy Sambo terkait CCTV di TKP pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Meski telah ditemukan hingga beredar di media sosial, siapa sangka ternyata ada kejanggalan di rekaman CCTV yang disebut telah diedit sebelumnya.

Mengutip dari Suar.id, terkait soal editan dalam rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo tersebut dikomentari oleh pakar digital forensik.

Tak hanya menemukan soal editan di dalam rekaman CCTV, sang pakar digital forensik juga membuka ada 13 menit misterius menurutnya.

Baca Juga: Ogah Jadi Kambing Hitam, Kini Bharada E Bongkar Aneh Orang Dekat Ferdy Sambo Saat di Magelang: Richard Jangan Ikut Campur

Lalu apakah ada yang dihapus dalam CCTV di TKP tewasnya Brigadir J ini?

Abimanyu Wachjoewidajat, pakar digital forensik membongkar semua kejanggalan dalam CCTV di ruman Ferdy Sambo ini.

Hal ini diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV pada Minggu (21/8/2022), Abimanyu menyebutkan bahwa video CCTV yang beredar itu sudah diedit tanpa terkecuali saat Putri Candrawathi terekam.

Melansir dari tribunjatim.com,Rombongan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menuju Jakarta dari Magelang Jawa Tengah dengan mobil berbeda.

Baca Juga: Usulkan Putri Candrawathi jadi Tahanan Rumah, Kak Seto Banjir Kritikan Netizen

Kondisi ini yang akhirnya membuat kecurigaan publik setelah dirunut sesuai jam yang berlangsung termasuk Kamaruddin Simanjuntak yang ikut berkomentar terkait apa yang sebenarnya terjadi.

Rekaman CCTV itu berisi detik-detik sebelum Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam rekaman tampak keadaan di luar rumah saat rombongan Putri Candrawathi, termasuk Brigadir J tiba di Jakarta.

Melansir dari Kompas TV, Kamaruddin Simanjuntak menilai, rekaman CCTV tersebut telah diedit.

Baca Juga: Kompolnas Bocorkan Ada yang Menangis Saat Sidang Kode Etik Ferdy Sambo

"Itu sudah kita tolak karena itu editan," ujar Kamaruddin, Jumat (26/8/2022).

Rekayasa terlihat dari salah satu potongan CCTV yaitu ada perbedaan alas kaki yang dikenakan Brigadir Yosua.

"Ada di pukul 15.49 almarhum pakai sepatu tapi di (rekaman CCTV) 15.49 pakai sendal," kata Kamaruddin.

"Iya nanti yang rekayasa itu (dilaporkan)," tegasnya.

Baca Juga: Diminta Jujur, Putri Candrawathi Mungkin Bisa Dapat Keringanan

Kamaruddin menjelaskan bukti elektronik harus melalui uji forensik agar hasilnya bisa dipastikan orisinil atau editan.

"Elektronik itu rawan diedit, maka harus diuji ahli forensik. Kalau belum diuji bisa saja itu editan. Bisa saja CCTV yang lalu dibuat seolah-olah pada hari itu," ungkapnya.

Menguatkan apa yang dimaksudkan oleh Kamaruddin Simanjutak, ternyata ahli forensik juga mengatakan hal serupa.

Ahli digital forensik Abimanyu Wachjoewidajat menemukan hal janggal saat menganalisis rekaman CCTV dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Menurutnya, video CCTV yang beredar itu sudah di edit, termasuk soal bagian Putri Candrawathi agar terlihat seperti tidak terlibat.

Baca Juga: Jaksa Kemungkinan Abaikan Keterangan Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Setara Pembunuh Utama Brigadir J

"Selama ini kan dugaan yang masih selalu meluas adalah siapa dan alat apa yang rusak, di situ dimana saya sudah bilang sempat sedikit, sempat bisa di bilang kameranya yang rusak atau controller-nya atau hardisknya," tutur Abimanyu dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Minggu (21/8/2022).

Menurut Abimanyu, ada kemungkinan hanya controller yang rusak, sehingga data dapat direcovery atau dipulihkan kembali.

"Dengan controller rusak berarti hardisknya masih aman terbukti bisa di recover," terang Abimanyu.

Lalu, Abimanyu menyebutkan kemungkinan kedua bahwa CCTV sempat dicadangkan ke dalam perangkat lain sebelum dimusnahkan atau dirusak.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Ingin Secepatnya Temui Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Kami Mau Lihat Mukanya!

Abimanyu pun menyebutkan hasil dari konferensi pers kepolisian yang mengungkap sejumlah barang bukti yang disita, yakni 4 hardisk eksternal merek WD, tablet, DVR CCTV yang ada di Duren Tiga, dan laptop merek Dell.

Di sisi lain, Abimanyu menilai rekaman CCTV yang tersebar luas di media sosial terkait kegiatan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan para ajudannya sudah tak lagi murni.

"Di live itu bagian dari editing ya, sekarang saya buka, saya bisa kasih lihat kalau kita sekarang melihat CCTV yang ada di garasinya FS itu yang kita lihat ada dua kendaraan ini bukan analisa saya saja biar masyarakat juga melihat logikanya."

"Bahwa sekarang ini kendaraan yang warna hitam, itu kendaraannya terkompres," jelas Abimanyu.

Selain itu resolusi layar CCTV yang ditampilkan, menurut Abimanyuterdapatformat sudah terkompres menjadi 1:1, dimana biasanya menampilkan layer lebar yakni ukuran 4:3 atau 16:9.

Baca Juga: Putri Candrawathi Harus Ditahan, KPAI Beri Solusi untuk Anak yang Masih Balita, Jangan Khawatir yang Penting Istri Ferdy Sambo Segera Diamankan

"Padahal kalau di layar CCTV biasanya 4:3 atau 16:9 melebar bukan kotak," tegasnya.

Tak hanya itu saja, ahli digital forensik menerangkan terdapat area yang di cut atau dipotong dalam rekaman CCTV tersebut.

"Silahkan kita perhatikan per times-timesnya sangat kecil, yang namanya times-times CCTV harusnya sangatlah jelas bisa terbaca tetapi bisa pilih kecil, berarti times-times tersebut sudah editan. Dengan demikian saya jelas bahwa yang hasil kamera yang di garasi itu editan," bebernya.

"Jelas lagi kita perhatikan saat ibu PC tersebut lagi keluar garasi itu mau dibilang jam berapa pun kalau gak salah dia bilang 17.10 WIB itu dalam keadaan terang ya," bebernya.

"Daerah mana di Jakarta yang jam 17.00 WIB ke atas jam setengah 6 sore itu sudah gelap, yang ada masih rada redup. Kita bicara masalah CCTV loh," sambungnya.

"Dengan demikian, berarti bahwa menurut saya di situ sebetulnya jam cahaya di situ sudah ter- edit ya kan," kata Dia.

"Ngapain gitu cuma pergi untuk diganti baju pakai?" tegas Abimanyu.

"Sebetulnya ada suatu durasi yang lebih panjang yang dilakukan sesuatu gitu," tutupnya. (*)

YouTube
YouTube

Rekaman CCTV perlihatkan Brigadir J dan Istri Irjen Ferdy Sambo saat tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo untuk PCR, pakar ungkap kejanggalannya

Baca Juga: VIRAL Dusun Sambo di Magelang Sejak Kasus Pembunuhan Brigadir J, Sekdes Ungkap Perubahan Nama Ferdy Menjadi Pardi saat di Desa

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya