Bahkan permintaan terkait senjata dari KKB Egianus Kogoya itupun disebut Mathius justru bisa menambah situasi makin buruk.
"Namun kami tahu psikis kelompok ini yang juga afiliasinya kepada kelompok politik yang suka memanfaatkan semua isu ini untuk politik mereka sendiri yang akan dijual keluar," tambahnya.
Sebagai informasi, tim negosiasi yang diterjunkan untuk berkomunikasi dengan KKB Egianus Kogoya terdiri dari sejumlah pihak.
Pendekatan humanis memang disebut-sebut menjadi langkah pertama dan utama dalam proses penyelamatan pilot Susi Air.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kapolda Papua.
"Negosiasi yang sedang dilakukan aparat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat ini kita kedepankan, tetapi tentu aparat TNI-Polri tidak akan berlama-lama menunggu itu karena kita melihat kondisi dari pilot Susi Air yang sedang disandera," kata dia.
Melansir dari Antara, Panglima TNI kini telah menerjunkan pasukan khusus untuk menyelamatkan pilot Susi Air dari tangan KKB Egianus Kogoya.
Namun pasukan khusus yang dikomandoi oleh mantan prajurit Kopassus itu masih menunggu hasil perundingan antara tim negosiasi dengan KKB Egianus Kogoya.
Seperti diberitakan sebelumnya. KKB Egianus Kogoya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air hingga penyanderaan terhadap pilotnya.
Insiden tersebut terjadi di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).
Bahkan hingga kini, pilot Susi Air masih disandera oleh KKB Egianus Kogoya yang meminta sejumlah syarat bila ingin Philips Mehrtens selamat.
(*)