Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Indonesia Waspada, Laut China Selatan Disebut Jadi Medan Perang, Ini Jadi Bukti!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 02 Desember 2022 | 16:34

GRIDVIDEO - Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, kini Indonesia disebut mulai waspada meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

Hal itu dilihat dari sejumlah peristiwa militer yang terjadi di kawasan paling laut paling sibuk di dunia tersebut.

Sejumlah peristiwa yang berhubungan dengan masalah keamanan dan ekonomi pun kini makin meningkat di wilayah yang berbatasan dengan Natuna itu.

Ditambah baru-baru ini Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyebut ada pihak yang akan menjadikan Laut China Selatan sebagai medan perang baru.

Pihak yang disebut tangan kanan Vladimir Putin akan mengobarkan perang di Laut China Selatan adalah NATO.

Baca Juga: Peristiwa Militer: Saat Andika Perkasa Temui Calon Panglima TNI Beberapa Kali

Melansir dari Reuters, Kamis (1/12/2022) Lavrov menyebut bahwa tensi meningkat di kawasan Laut China Selatan karena ulah NATO.

Selain itu, ulah NATO di kawasan Laut China Selatan itu juga diungkap Lavrov bisa berimbas pada Rusia.

“Laut China Selatan sekarang menjadi salah satu wilayah di mana NATO tidak menolak, seperti yang pernah mereka lakukan di Ukraina, untuk meningkatkan ketegangan,” ungkap Lavrov.

Tak sampai di situ saja, Lavrov juga mengungkap bahwa kini negara yang tengah serius merespon provokasi di kawasan Laut China Selatan adalah Tiongkok.

“Dan kami memahami bahwa permainan NATO di wilayah ini membawa ancaman dan risiko bagi Federasi Rusia,” tambahnya.

Baca Juga: Peristiwa Militer: Saat Intelijen Rusia Bertemu Direktur CIA Untuk Bahas Nuklir

Sementara itu, imbas yang bisa dialami oleh Rusia karena meningkatnya tensi di kawasan Laut China Selatan tak lain karena wilayah mereka berdekatan.

“Fakta bahwa anggota NATO di bawah kepemimpinan AS sedang mencoba untuk menciptakan situasi eksplosif di sana, setelah Eropa, dipahami dengan baik oleh semua orang,”

Meski Lavrov tidak secara gamblang mengungkap bukti-bukti keterlibatan NATO, sejumlah peristiwa militer baru-baru ini bisa menjadi rujukan.

1. Peluncuran rudal nuklir Korea Utara

Seperti yang terjadi di antara Korea Utara dengan Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat (AS) belum lama ini.

Korea Utara baru-baru ini meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang membuat ketiga negara tersebut geram.

Namun Korea Utara bergeming karena beralasan mereka ingin membuat AS tidak semena-mena.

Baca Juga: Peristiwa Militer: Laut China Selatan Memanas Usai Kapal Penjelajah Rudal AS Berulah

2. Kapal Perang AS memprovokasi militer China

Selain itu, peristiwa militer lain yang terjadi di kawasan Laut China Selatan baru-baru ini tak lain adalah pengusiran kapal perang AS oleh militer Tiongkok.

Juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) Tian Junli menyebut militer Tiongkok baru saja mengusir kapal perang AS.

USS Chancellorsville milik Angkatan Laut AS disebut berlayar melalui Selat Taiwan menuju kepulauan Spartly yang masih bersengketa.

Hal itu menimbulkan kegeraman bagi militer China karena bisa memunculkan konflik.

3. Pembentukan AUKUS

Pembentukan aliansi Australia, AS dan Inggris belum lama ini dalam hal kerjasama pembuatan kapal selam nuklir disebut bisa jadi pemicu perang di Laut China Selatan.

Bukan tanpa alasan, Australia yang bukan merupakan negara pemegang hak atas penggunaan nuklir memang cukup mengejutkan karena akan membangun kapal selam nuklir.

Kini konflik yang disebut akan terjadi di kawasan Laut China Selatan pun semakin jadi sorotan.

Lalu bagaimana tindakan Indonesia sendiri merespon apa yang terjadi di Laut China Selatan?

(*)

Baca Juga: Peristiwa Militer: Korut Tantang AS-Korsel, China Buat Geger Jepang

Topic :Konflik Laut China SelatanPerang Dunia

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest