GRIDVIDEO - Dalam Surat Presiden (Surpres) yang dibawa oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno disebut bahwa Presiden Jokowi hanya menunjuk satu calon Panglima TNI.
Dalam surat presiden tersebut nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi nama yang ditunjuk untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Andika Perkasa diketahui akan pensiun sebagai Panglima TNI pada 21 Desember mendatang.
Namun sebelum disahkan sebagai Panglima TNI yang baru, Yudo Margono akan menjalani serangkaian tes dari DPR RI.
Di tengah penunjukkan sosok Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI tunggal oleh Jokowi, banyak pihak yang mempertanyakan.
Baca Juga: Profil AKBP Veronica Yulis, Istri Calon Panglima TNI yang Bukan Orang Sembarangan!
Mengapa selama beberapa waktu terakhir Jokowi hanya memilih satu calon Panglima TNI.
Kali ini Jokowi akhirnya membuka suara terkait pemilihan Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI tunggal.
Kata dia, salah satunya adalah rotasi matra setelah dua periode sebelumnya dipimpin oleh TNI AU dan TNI AD, yakni Marsekal Hadi Tjahjanto dan Jenderal Andika Perkasa.
Hal itu diungkap Jokowi saat mendatangi acara di RUmah Adat Radakng, Kota Pontianak, Kalimatan Barat, Selasa (29/11/2022).
"Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra," ujar Jokowi.
Baca Juga: Peristiwa Militer: Kisah Penyesalan Prabowo Tak Jadi Panglima TNI
Tak sedikit pihak yang menyebutkan bahwa Jokowi tidak mau berpolemik soal pergantian Panglima TNI.
Hal itu merujuk dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Seperti diketahui bahwa pergantian Panglima TNI disebut harus bergantian setiap matra.
Kendala lain juga jadi sorotan dalam penunjukkan sosok tunggal calon Panglima TNI baru kepada Yudo Margono.
Permasalahan tersebut tak lain karena usia Yudo Margono yang kini menginjak 57 tahun maka masa jabatannya bila jadi Panglima TNI kurang dari setahun.
(*)
Baca Juga: Calon Panglima TNI Pilihan Presiden, Ini 4 Prestasi Yudo Margono!