GRIDVIDEO.ID - Netizen di media sosial mengkritik kebijakan kepolisian terkait ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) C yang dirasa tak tepat.
Bahkan beberapa netizen di laman Twitter mempertanyakan kebijakan Polri terkait penggunaan tes berkendara zigzag hingga lewati angka delapan.
Protes warganet tersebut bermula dari ramainya tautan berita yang diunggah oleh Kompas TV terkait ujian SIM-C.
Dalam tautan berjudul "Kapolri Usulkan Bikin SIM Diberi 2 Kali Kesempatan Jika Gagal, Biar Tidak Makan Waktu" tersebut, sejumlah netizen pun mengungkapkan keluhannya terkait ujian SIM-C.
Tak sedikit netizen yang berpendapat bahwa ujian SIM-C yang dilaksanakan saat ini tidak masuk akal.
Salah satunya adalah tes melewati lintasan berbentuk angka 8 dan tes lintasan zigzag.
Bukan tanpa alasan, menurut sejumlah netizen tes demikian tidak implementatif di lapangan bagi pengendara.
"Ga perlu lah lintasan angka 8, zigzag, atau putar balik dgn kaki ga boleh nyentuh tanah. Kita cuma mau naik motor biar sampe, bukan biar bisa ngisi sirkus," ungkap salah satu netizen.
Baca Juga: Luncurkan Motor Listrik, Segini Harga Honda U-Go di Indonesia!
Hingga Jumat (29/10/2022) malam, unggahan tersebut telah diunggah ulang sebanyak 10,7 ribu dan disukai 28,6 ribu kali.
Ada pula netizen yang membandingkan tes ujian SIM-C di Indonesia dengan di Taiwan yang berbeda jauh.
Melansir dari Kompas.com, protes terkait ujian SIM-C pun dijawab oleh Korlantas Polri.
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengungkapkan bahwa tes lintasan zigzag dan lintasan angka 8 memiliki tujuan sendiri.
Baca Juga: Viral Dugaan Pertamina Kibuli Kadar RON Pertalilte, Harusnya 90 Jadi Hanya 86, Ini Jadi Bukti!
Yusri Yunus mengungkapkan bahwa kepolisian ingin mengajarkan calon pemilik SIM untuk mahir mengendarai motor.
Selain itu, kepolisian ingin memastikan kemahiran yang dimiliki calon pemegang SIM-C mengutamakan keselamatan saat berkendara.
"Ujian praktik itu uji kompetensi bagi calon pemilik SIM supaya dia berkeselamatan di jalan," ungkap Yusri.
Bahkan kemahiran calon pemegang SIM-C bisa membuat orang lain ikut selamat saat di jalan raya.
Baca Juga: Video Kawasaki Ninja ZX-25R Terbaru 2022
"Karena bukan dirinya saja yang jadi selamat, tetapi orang lain juga," tambahnya.
Sementara itu terkait tes ujian SIM-C dengan lintasan zigzag dan lintasan angka 8 miliki tujuan tersendiri menurut Polri.
Tujuannya tak lain adalah agar calon pemegang SIM-C mahir berkendara dalam situasi-situasi tak terduga di jalan raya.
"Misalnya, ada masyarakat pakai motor tiba-tiba di depannya ada lubang besar, karena sudah mahir, dia reflek langsung, refleknya tinggi," kata Yusri.
Baca Juga: Saat Operasi Zebra 2022, Polisi Menyiapkan Speed Gun!
"Itu yang kita ujikan (memutari angka 8 dan zig-zag) supaya mereka reflek," ujarnya lagi.
Terkait program Polri untuk mempermudah masyarakat memiliki SIM-C, Korlantas telah menggunakan sistem Electronic Audio Visual Integrated System (e-AVIS).
Aplikasi tersebut disiapkan oleh Korlantas Polri untuk melakukan ujian teori pembuatan SIM secara online.
Terkait pemberlakuan aplikasi tersebut Korlantas Polri tengah berencana memulainya pada tahun 2023 mendatang.
(*)
Baca Juga: Plat Dasar Hijau Diperkenalkan, Maksudnya untuk Apa Ya?