Saat itu begitu kacau dan Pintu 13 menjadi konsentrasi penonton untuk keluar dari stadion.
BACA JUGA: Cara mengobati Diabetes dengan Obat Alami, hanya Bermodal Kulit Petai
"Keadaan di sana sangat berdesak-desakan. Dari tribun sampai keluar stadion itu sudah tidak leluasa bergerak, hanya berdesak-desakan mengikuti arus orang saja," kata Dimas Bayu kepada Kompas.com, seusai doa bersama di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Selasa (4/10/2022).
"Posisi saya itu sudah sesak, tidak bisa bernapas dan pasrah saja. Sementara orang di belakang disuruh mundur-mundur itu sudah tidak memungkinkan," kata Dimas Bayu menggambarkan situasi.
Dimas Bayu beruntung, karena pagar keamanan sebelum pintu keluar ambrol, hingga ia bisa keluar.
"Saking desak-desaknya terlalu kuat jadi akhirnya roboh. Tapi, kalau pagarnya tidak roboh, saya tidak tahu lagi karena di depan saya itu sudah berjatuhan," terangnya.