Hal itu disebut Yudo Margono sebagai bukti sejarah kuat terhadap berdirinya TNI AL.
Bahkan lebih lanjut Yudo Margono mengungkapkan bahwa konsep SSAT seperti yang dipunyai TNI AL ini tak dimiliki oleh negara lain.
KSAL menambahkan, oleh karena itu TNI AL selalu senantiasa berperan penting dalam setiap tindakan untuk menjaga kedaulatan Indonesia di mata dunia.
"Dari keempat kekuatan itulah secara bersama-sama menjadi kekuatan TNI AL di dalam Operasi Gabungan TNI dalam mendukung tugas pokok penegakan kedaulatan dan hukum di laut."
Selain hal membocorkan peran penting Soekarno dalam hal strategis TNI AL, Yudo Margono juga memperkenalkan salah satu armada baru berupa kapal perang.
Kapal perang tersebut kemudian diberi julukan KRI Bung Karno-392.
"Itulah kemudian yang mendasari KRI yang saat ini sedang dibangun diberi nama Bung Karno," pungkas Yudo Margono.
(*)