Follow Us

Perang Dunia di Depan Mata, Presiden Taiwan Koar-koar Kekuatan Militer China Tak Sebanding Dengan Negaranya, Hal Ini Jadi Bukti!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 23 Agustus 2022 | 18:48

Latihan perang militer China ini disebut sebagai ekspresi kemarahan Tiongkok atas tindakan Taiwan dan AS.

Bertemu dengan delegasi dari Institut Hoover Universitas Stanford di kantornya, Tsai merujuk bulan serangan China di pulau Kinmen dan Matsu yang dikuasai Taiwan yang terletak di lepas pantai China yang dimulai pada Agustus 1958.

Baca Juga: Bak Sedang Perang, 3 Tahap Latihan Kopassus Ini Jadi Alasan Bisa Masuk Jajaran Pasukan Militer Mematikan di Dunia!

"Enam puluh empat tahun yang lalu selama pertempuran 23 Agustus, tentara dan warga sipil kami beroperasi dalam solidaritas dan menjaga Taiwan, sehingga kami memiliki Taiwan yang demokratis hari ini," katanya.

Tsai mengatakan, berkat perlawanan tersebut, China gagal untuk mengambil pulau-pulau milik Taiwan.

"Pertempuran untuk melindungi tanah air kami menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada ancaman apa pun yang dapat menggoyahkan tekad rakyat Taiwan untuk membela negara mereka, tidak di masa lalu, tidak sekarang, dan tidak di masa depan," tambah Tsai.

"Kami juga akan menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Taiwan memiliki tekad dan kepercayaan diri untuk menjaga perdamaian, keamanan, kebebasan, dan kemakmuran bagi diri kami sendiri," sambungnya.

Baca Juga: TOP VIDEO: Rusia Jadi Medan Perang Dunia 3? Usai AS, Kini Militer Inggris Bergerak Menuju Ukraina Untuk Lawan Moskow!

Diketahui tahun 1958, Taiwan sempat melawan balik dengan dukungan dari Amerika Serikat, yang mengirim peralatan militer seperti rudal anti-pesawat Sidewinder canggih, memberi Taiwan keunggulan teknologi.

Insiden yang dijuluki sebagai Krisis Selat Taiwan Kedua, itu adalah terakhir kalinya pasukan Taiwan bergabung dalam pertempuran dengan China dalam skala besar.

Amerika Serikat, yang memutuskan hubungan diplomatik formal dengan Taipei demi Beijing pada 1979, tetap menjadi sumber senjata terpenting bagi Taiwan.

“Ketika Taiwan berdiri di garis depan ekspansionisme otoriter, kami terus meningkatkan otonomi pertahanan kami, dan kami juga akan terus bekerja dengan Amerika Serikat di bidang ini,” kata Tsai.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest