"Lalu ada wartawan TV One, Pak. Motifnya apa, kan polisi sudah mengumumkan soal motif nanti di dalam, 'Pak, motifnya apa?' 'Jangan tanya ke saya kalau motif itu biar nanti oleh penyidik.' Biar penyidik yang mengkonstruksi bagaimana mungkin itu belum diumumkan. Ada kata mungkin. Mungkin itu belum diumumkan karena ada hal-hal yang hanya boleh didengar oleh orang dewasa," jelas Mahfud MD.
Ketua Kompolnas Mahfud MD juga membantah pernah mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J menjijikkan.
BACA JUGA: Tentang Isu Geng Mafia, Ada Nama Kabareskrim dan Dirtipidum di Konsorsium 303, Begini Kata Polri
"Saya kira saya nggak bicara menjijikkan di sudut itu. Jadi begini, saya sudah jelaskan pertanyaan itu kepada Kompas TV, iyalah itu pelecehan. Pelecehan itu kan ada prosesnya."
"Maaf apakah buka baju, apakah menunjukkan barang tertentu, atau bagaimana pelecehannya itu mungkin hanya boleh didengar orang dewasa," kata Mahfud MD.
"Lalu laporan kedua perkosaannya itu bagaimana perkosaannya, masa saya suruh menjelaskan. tanya ke polisi, dong, dan itu nanti pasti dibuka oleh polisi."
"Saya sudah koordinasi dibuka saja. Saya bilang, jangan ada yang ditutupi. Jadi, penjelasannya itu aja. Saya nggak tahu menjijikkan itu apa gitu ya. Itu soal berbeda," beber Mahfud MD.
MOTiF VERSU SAMBO
Tentang motif pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo sudah menjelaskannya dalam berita acara pemeriksaan.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan motif pembunuhan versi Ferdy Sambo.
Dalam keterangan BAP, kata Andi Rian, Ferdy Sambo marah karena mendapat laporan dai istrinya, Putri Candrawathi.