Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Publik Kecele, Ternyata Ini Skuad yang Mengancam akan Membunuh Brigadir J Jika Menemui Putri Candrawathi

Hery Prasetyo - Senin, 22 Agustus 2022 | 18:27

GRIDVIDEO - Sebelum tewas ditembak Bharada E atas perintah irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pernah diancam akan dibunuh jika naik ke atas. Pengancam itu akhirnya diungkap oleh Komnas HAM.

Ternyata, si pengancam itu bukan "Skuad Lama" ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Ia juga bukan seorang polisi, namun orang sipil yang selama ini mengabdi sebagai asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo.

BACA JUGA:Ada 9 Luka Tembakan di Tubuh Brigadir J, 2 Paling Fatal

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J beberapa kali menyatakan, bahwa almarhum sering diancam akan dibunuh.

Ada redaksi bahwa dia akan dibunuh jika naik di atas. Sempat ada dugaan, yang mengancam adalah Skuad Lama.

BACA JUGA:Ponsel Brigadir J Belum Ditemukan, Komnas HAM: Sudah Banyak yang Diganti

Namun, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengungkapkan, skuad yang dimaksud bukanlah skuad lama ajudan Ferdy Sambo, melainkan ARt Sambo yang kini juga menjadi tersangka, yakni Kuat Mak'ruf alias KM.

"Siapa yang melakukan (pengancaman, Red)? Vera (kekasih Brigadir J) bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC, apa penjaga, sama-sama tidak tahu. Saya juga tidak tahu," kata Choirul Anam di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Senin (22/8/2022).

BACA JUGA:Bukan Orang Sembarangan, Petinggi Intel Polisi Ini Berjasa Temukan CCTV Rumah Ferdy Sambo yang Rekam Detik-detik Kematian Brigadir J

"Ujungnya nanti kita tahu, bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga, ternyata," tegas Choirul Anam.

Sedangkan ancaman yang diterima Brigadir J, berdasarkan pengakuan Vera, adalah larangan agar Brigadir J tidak menemui istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di lantai atas.

Jika naik ke atas, maka Brigadir J akan dibunuh.

Ancaman itu diterima Brigadir J satu hari sebelum dia ditembak mati.

Brigadir J memang pernah curhat kepada kekasihnya, Vera, bahwa ia mendapat ancaman pembunuhan.

Ancaman itu diterima Brigadir J sebanyak dua kali, pada akhir Juni 2022, dan pada 7 Juli 2022.

Komnas HAM mengaku sudah mendapat pengakuan dari Vera pada awal penyidikan.

Akan tetapi, Komnas Ham masih harus melakukan verifikasi kembali, karena informasi itu semakin berkembang.

"Kami sudah menerima atau mendapatkan keterangan dari Vera di awal. Tapi, memang dengan berkembangnya informasi segala macam, kami harus memeriksa ulang," beber Choirul Anam.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest