GRIDVIDEO - Sebelum tewas ditembak Bharada E atas perintah irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pernah diancam akan dibunuh jika naik ke atas. Pengancam itu akhirnya diungkap oleh Komnas HAM.
Ternyata, si pengancam itu bukan "Skuad Lama" ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Ia juga bukan seorang polisi, namun orang sipil yang selama ini mengabdi sebagai asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Ada 9 Luka Tembakan di Tubuh Brigadir J, 2 Paling Fatal
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J beberapa kali menyatakan, bahwa almarhum sering diancam akan dibunuh.
Ada redaksi bahwa dia akan dibunuh jika naik di atas. Sempat ada dugaan, yang mengancam adalah Skuad Lama.
BACA JUGA:Ponsel Brigadir J Belum Ditemukan, Komnas HAM: Sudah Banyak yang Diganti
Namun, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengungkapkan, skuad yang dimaksud bukanlah skuad lama ajudan Ferdy Sambo, melainkan ARt Sambo yang kini juga menjadi tersangka, yakni Kuat Mak'ruf alias KM.
"Siapa yang melakukan (pengancaman, Red)? Vera (kekasih Brigadir J) bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC, apa penjaga, sama-sama tidak tahu. Saya juga tidak tahu," kata Choirul Anam di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Senin (22/8/2022).
"Ujungnya nanti kita tahu, bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga, ternyata," tegas Choirul Anam.
Sedangkan ancaman yang diterima Brigadir J, berdasarkan pengakuan Vera, adalah larangan agar Brigadir J tidak menemui istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di lantai atas.