Perang Rusia-Ukraina Tak Akan Berhenti Dalam Waktu Dekat, Ini Sebabnya

Minggu, 20 November 2022 | 13:23

GRIDVIDEO.ID - Usai pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali Indonesia, Rusia dalam posisi terdesak atas perangnya dengan Ukraina.

Semua negara yang hadir dalam KTT G20 di Bali bahkan meminta Rusia untuk segera mengakhiri perang melawan Ukraina.

Namun agaknya harapan perdamaian tersebut kini bisa saja hanya jadi angan-angan.

Bukan tanpa sebab, baru-baru ini kemarahan Rusia memuncak usai ada insiden yang dialami oleh tentara Kremlin.

Disebut-sebut sejumlah tentara Rusia kini tengah ditahan oleh pihak Ukraina.

Baca Juga: Direncanakan, Ini Lokasi Dan Pelaku Pembunuhan Putin di Indonesia

Tak hanya itu saja, bahkan Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap adanya tragedi yang disebut "Pembunuhan biadab terhadap tawanan perang Rusia".

Pernyataan terkait pembantaian tentara Rusia yang ditahan Ukraina tersebut dibeberkan usai viralnya video secara online.

Disebut-sebut video itu menampakkan prajurit Rusia yang tengah ditawan dieksekusi setelah mereka menyerah.

“Ini adalah praktik luas Angkatan Bersenjata Ukraina yang secara aktif didukung oleh rezim Kiev dan langsung diabaikan oleh para pendukung Baratnya,” ujar kementerian tersebut dikutip dari Russia Today (RT) Minggu (20/11/2022).

Baca Juga: Putin Akan Dibunuh Jika Hadiri KTT G20 di Indonesia, Ini Pelakunya!

Kini tudingan demi tudingan pun dari Rusia ditujukkan kepada Ukraina atas tragedi berdarah tersebut.

"Tidak seorang pun akan dapat menggambarkannya sebagai 'pengecualian tragis' di tengah dugaan kepatuhan total rezim Kiev terhadap norma-norma yang mengatur hak tawanan perang," bunyi pernyataan itu.

Dalam rekaman video yang beredar di dunia maya tersebut menunjukkan sekelompok tentara berseragam Rusia menyerah pada pasukan berlambang Ukraina.

Selain itu juga nampak prajurit yang ditangkap tergeletak di tanah, diduga telah tewas.

Menurut pihak Rusia, video tersebut menunjukkan sifat biadab rezim Presiden Volodymir Zelenski serta para pendukungnya.

Namun demikian, disebut pula bahwa video tersebut bukan insiden profil tinggi yang pertama di media sosial.

(*)

Baca Juga: Pasukan Khusus AS Bantu Ukraina Serang Rusia, Presiden Jokowi Telpon Vladimir Putin Bahas Apa?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya