GRIDVIDEO.ID - Tabiat Putri Candrawathi terbongkar saat jalani persidangan kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Senin (17/10/2022).
Bahkan disebut-sebut istri Ferdy Sambo memiliki sikap genit yang jadi sorotan publik.
Lebih lanjut, meski mengaku tertekan atas kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi justru diduga masih bisa bercanda saat persidangan.
Hal itu berbeda jauh dengan sikap sang suami, Ferdy Sambo saat jalani persidangan kasus kematian Brigadir J.
Dugaan soal sikap genit Putri Candrawathi bermula dari viralnya video detik-detik persidangan di media sosial.
Dalam sidang perdana yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Senin lalu, Putri Candrawathi kepergok sempat bercanda genit dengan pengacaranya.
Bermula saat Putri Candrawathi diberikan air mineral oleh sang pengacara, video yang diduga momen saat istri Ferdy Sambo genit tersebut jadi sorotan.
Baca Juga: Buku Hitam Ferdy Sambo, Berisi Informasi Penting Kepolisian?
Sesaat setelah meminum air mineral, Putri Candrawathi dituding mencolek salah satu kuasa hukumnya.
Tak hanya itu saja, bahkan mata Putri Candrawathi disebut terpejam seperti orang yang sedang tertawa di balik masker yang menutupi wajahnya.
Bahkan lebih lanjut, Putri Candrawathi disebut tertunduk bak menahan malu.
Sementara itu, dalam dakwaan mantan Karo Paminal Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan, terungkap bahwa istri Ferdy Sambo dituding mengarang cerita soal pelecehan yang ia alami.
Baca Juga: Disalami Hingga Acungi Jempo Ferdy Sambo Saat Sidang, Siapa Pria Itu?
Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang membacakan surat dakwaan menyebut pengakuan Putri Candrawathi soal pelecehan disampaikan ke eks Karo Provos Propam Polri, Brigjen Benny Ali.
Momen tersebut terjadi saat Benny Ali mendatangi rumah Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Jakarta.
"Terdakwa Hendra Kurniawan bertanya kepada Benny Ali 'pelecehannya seperti apa'," ungkap Jaksa saat membacakan surat dakwaan pada sidang, Rabu (19/10/2022).
"(Brigadir J) sedang meraba paha sampai mengenai kemaluan Putri Candrawathi, akan tetapi Putri Candrawathi terbangun dan kaget sambil berteriak," tambah Jaksa.
"Lalu Putri Candrawathi berteriak histeris sehingga korban Nofriansyah Yosua Hutabarat 'panik dan keluar dari kamar', dan saat itu juga bertemu dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu sehingga terjadi tembak menembak," lanjutnya.
Dalam persidangan tersebut, Jaksa pun mengungkapkan bahwa kejadian pelecehan dan adegan tembak-menembak adalah rekayasa.
Hal itu diduga untuk menutupi kejadian sebenarnya dan sebagai upaya untuk mengaburkan tindak pidana yang terjadi.
(*)