GRIDVIDEO.ID - Pengakuan mengejutkan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait Ferdy Sambo baru-baru ini cukup mengegerkan.
Bagaimana tidak? Kapolri mengungkapkan dirinya dibohongi oleh eks Kadiv Propam Polri itu sebanyak tiga kali.
Kebohongan Ferdy Sambo itu terkait kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, salah satu ajudan eks Kadiv Propam.
Hingga akhirnya Kapolri menemukan fakta mengejutkan terkait kebohongan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
Baca Juga: Kapolri Ungkap Ferdy Sambo Ngeyel dan Bersumpah di Hadapannya, Lalu Tak Kuasa pada Skenarionya
Sudah bukan rahasia lagi, Kapolri sempat memanggil Ferdy Sambo usai kasus penembakan terhadap Brigadir J terungkap.
Bahkan sikap Ferdy Sambo saat dipanggil Kapolri itu cukup membuat Listyo Sigit heran.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, keterlibatan Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir J memang cukup besar.
Ferdy Sambo bahkan disebut sebagai otak pembunuhan dan pembuat skenario kematian Brigadir J yang melibatkan banyak anak buahnya di kepolisian.
Baca Juga: Tangani Kasus Ferdy Sambo, Penyidik Mengaku Sempat Ketakutan
Baru-baru ini akhrinya Kapolri membeberkan isi percakapannya dengan Ferdy Sambo sebelum ditetapkan sebagai tersangka.
Hal itu dibeberkan Jenderal Sigit saat berada dalam acara Satu Meja Forum, Rabu (7/9/2022).
Awalnya kepolisian sempat menemukan kesulitan dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir J.
Pasalnya, Ferdy Sambo menceritakan skenario penembakan Brigadir J sesuai dengan versinya dan bertahan seakan itu hal yang benar terjadi.
Baca Juga: Sebelum Mengaku, Ferdy Sambo Sempat Bersumpah Skenarionya adalah Fakta
Lebih mengejutkan lagi, kebohongan Ferdy Sambo itu dilakukannya di depan Kapolri dan sejumlah anggota polisi lain.
Melansir dari Tribunnews.com, Ferdy Sambo diketahui membuat skenario tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang membuat sang ajudan tewas.
“Memang awalnya agak sulit karena memang diawal-awal saudara FS ini menceritakan peristiwa skenario yang terjadi di Duren Tiga peristiwa tembak menembak dan itu disampaikan ke banyak orang termasuk saya,” ucap Kapolri.
Lantaran hal tersebut, setidaknya Kapolri sampai harus tiga kali menegaskan pertanyaan yang tetap dijawab Ferdy Sambo dengan kebohongan.
Baca Juga: Pilih Jujur karena Ferdy Sambo Ingkar, Bharada E Tak Ingin Dipecat
“Saat itu saya tanya ke yang bersangkutan 'kamu jujur, kamu terlibat atau tidak',” jelas Kapolri.
Bahkan disebut-sebut kala itu Ferdy Sambo sampai meneteskan air mata.
Tak cuma itu, Ferdy Sambo bahkan sampai berani mengucapkan sumpah di depan Kapolri.
"Dia bersumpah, sampai beberapa kali saya tanyakan," ucap Kapolri.
Enggan termakan kebohongan Ferdy Sambo, Kapolri menegaskan bakal mengusut tuntas kasus kematian Brigadir J sesuai fakta.
“Saya tanyakan karena saya akan proses ini sesuai fakta, jadi kalau kira-kira peristiwa tidak seperti itu ceritakan, tapi kalau seperti itu nanti kita buktikan sesuai fakta,” tuturnya.
Kapolri mengaku beberapa kali menanyakan hal tersebut kepada Ferdy Sambo.
"Termasuk setelah Richard mulai berubah keterangannya. Saya minta FS untuk dipanggil, sebelumnya dihubungi dengan telepon, oleh anggota kita dioudspeaker. Saya tanya, dia jelaskan lagi bahwa dia masih tidak mau mengakui," kata Listyo.
Hingga kedatangan Ferdy Sambo ke ruangan Kapolri yang kesekian kali, eks Kadiv Propam itu tetap berbohong.
"Sampai datang di tempat saya, saya tanya sekali lagi. Dia masih bertahan, ''memang begitu faktanya' kata dia," ujar Listyo menirukan jawaban Ferdy Sambo.
"Kemudian dari keterangan-keterangan yang ada, dari persesuaian-persesuaian, didalami lagi," katanya.
Hal itu usai Ferdy Sambo diamankan di tempat khusus (patsus) di Mako Brimob, karena pelanggaran kode etik.
Hingga akhrinya Ferdy Sambo tak bisa berkutik saat tim khusus (timsus) bentukan Kapolri menemukan bukti-bukti keterlibatan Ferdy Sambo.
"Pada saat dia di dipatsus-kan, 2 hari kemudian dia mengakui perbuatannya. Jadi memang bahasa dia, 'Namanya juga mencoba untuk bertahan'. Begitu," kata Listyo menirukan ucapan Ferdy Sambo setelah kebohongannya terbongkar.
"Termasuk bagaimana kita ingin membongkat kasus ini seterang-terangnya, Alhamdulilah bisa terungkap," ujarnya. (*)