Oleh karena insiden tersebut, Rusia menuding intelijen Jerman sebagai dalangnya.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (18/1/2023) Menteri Transportasi Jerman, Volker Wissing mengutuk atas insiden pengeboman jembatan tersebut.
"Jelas bahwa ini adalah tindakan yang ditargetkan dan jahat," sebut Volker Wissing.
Serangan balasan Rusia pada negara Barat
Dua hari usai insiden ledakan di jembatan Selat Kerch terjadi pemadaman listrik karena pasokan di Denmark.
Sementara itu pada 19 Oktober 2022, Prancis menjadi negara berikutnya yang diduga alami sabotase.
Sabotase usai kabel internet diputus di selatan Prancis karena pemutusan kabel secara sengaja.
Sebelumnya masih banyak serangan terselubung yang dialami sejumlah negara di Eropa yang dilakukan dengan strategi yang sama.
Satuan Rahasia 29155 Rusia
Kecurigaan dituduhkan pada Rusia yang disebut-sebut dibalas oleh salah satu pasukan rahasia Kremlin bernama Unit 29155 yang merupakan cabang Staf Utama Angkatan Bersaenjata luar negeri.
“Dari semua catatan yang tersedia, Unit 29155 telah ada setidaknya sejak 2009. Terdiri dari sejumlah kecil personel, mungkin sekitar 200, dengan tambahan 20-40 petugas operasi,” kata Joseph Fitsanakis, profesor studi intelijen dan keamanan di Universitas Carolina Pesisir.
Unit rahasia ini disebut-sebut berasal dari jaringan agen Soviet yang masih dipakai oleh Vladimir Putin.