GRIDVIDEO - Serangan udara dilakukan Junta Myanmar di pangkalan kelompok etnis bersenjata di dekat perbatasan dengan India.
Serangan ini diumumkan pihak pemberontak dan media pada Rabu (11/1/2023).
Bahkan kabarnya satu bom mendarat di dekat perbatasan internasional.
Sebelumnya kudeta Myanmar hampir dua tahun lalu memicu pertempuran baru dengan kelompok pemberontak.
Kelompok pemberontak ini sudah lama terbentuk dan puluhan kelompok Angkatan Pertahanan Rakyat mulai muncul demi menentang Junta.
Menurut kabar, bom dilakukan lima jet dan menewaskan lima prajurit di markas Front Nasional Chin (CNF) yang mengaku mewakili minoritas Chin di Myanmar barat menurut juru bicara Salai Htet Ni pada AFP.
"Mereka menjatuhkan bom, beberapa rumah hancur karena serangan ini. Bahkan satu bom mendarat di sisi India," ucapnya.
Polisi India juga angkat bicara terkait hal ini di mana menurutnya bom tersebut jatuh di dasar sungai kering yang merupakan batas internasional.
Baca Juga: Jokowi Ungkap 12 Pelanggaran HAM Berat di Indonesia, Apa Saja?
"Penyelidikan awal kami mengungkapkan bahwa tidak ada kerusakan pada kehidupan atau properti (India) mana pun," kata Lalrinpuia Varte, pengawas polisi distrik Champhai, kepada AFP.
"Desa Farkawn, yang berjarak sekitar 8-9 kilometer dari perbatasan internasional, adalah yang paling dekat dengan tempat kejadian itu terjadi."
Jumlah prajurit CNF berkurang dalam beberapa tahun terakhir, dan mereka menandatangani gencatan senjata dengan militer pada 2015.
Akan tetapi, pada Mei 2022 mereka membuat kesepakatan dengan pemerintah bayangan yang didominasi anggota parlemen dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi untuk melawan kudeta.
Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing membela perebutan kekuasaannya dengan mengeklaim ada kecurangan di pemilu November 2020 yang dimenangi oleh NLD-nya Suu Kyi.