GRIDVIDEO.ID - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berhasil diselenggarakan oleh Indonesia di Bali dengan sukses.
Pertemuan para pemimpin negara-negara besar di dunia tersebut menuai pujian untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyelenggaraannya.
Salah satu acara yang cukup disoroti dunia internasional tak lain adalah momen Gala Dinner G20 ada Selasa (15/11/2022) lalu.
Bagaimana tidak, acara yang berlangsung di Garuda Wisnu Kencana (GWK) tersebut nampak meriah dan dinikmati oleh anggota G20.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam Gala Dinner G20 saat itu tak lain adalah cuaca di sekitar lokasi.
Hal itu tak lain karena sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir sering dilanda hujan.
Namun saat acara Gala Dinner G20, nampak jelas cuaca di sekitar GWK cerah.
Lalu apa rahasia Jokowi agar membuat gelaran Gala Dinner G20 tak terkendala hujan?
Baru-baru ini rahasia acara KTT G20 tak diterjang hujan akhirnya terbongkar.
Baca Juga: Maudy Ayunda Pakai Kebaya Bali di Acara KTT G20, Rancangan Desainer Kondang!
Dalam pertemuan penting sejumlah kepala negara di dunia tersebut ternyata disiapkan dengan baik.
Tetapi siapa sangka, kali ini Jokowi memilih untuk tidak menggunakan pawang hujan.
Diketahui ternyata dalam pergelaran KTT G20 termasuk Gala Dinner pada hari Selasa dibantu oleh teknologi canggih.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ternyata menggunakan penerapan rekayasa cuaca.
Hal itu diungkap sendiri oleh Presiden Jokowi dalam keterangannya di Hotel Apurva Kempinski, Bali, Kamis (17/11/2022).
Baca Juga: Presiden FIFA Singgung Piala Dunia U-20 2023, Apa Katanya?
"Kita menggunakan BMKG dan kita menyiapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca)," kata Presiden Jokowi.
Padahal diketahui pelaksanaan KTT G20 di Bali bertepatan dengan datangnya musim hujan di wilayah Indonesia.
Kondisi cuaca tersebut diakui oleh Jokowi sebagai tantangan tersendiri, bahkan ia mengetahui informasi terkait perkiraan akan adanya hujan melanda.
"Saya sudah putuskan 'gala dinner' di GWK, disiapkan 'lighting-nya' dengan baik, dan prakiraan BMKG pada hari itu akan hujan," tambah Jokowi.
Awalnya tak sedikit yang menduga Pemerintah menggunakan jasa pawang hujan untuk mengamankan KTT G20 di Bali.
Baca Juga: Begini Gambaran Kekuatan Militer Indonesia di Pengamanan VVIP KTT G20!
Namun hal tersebut dibantah langsung oleh Jokowi yang mengakui bahwa kini menggunakan teknologi ilmiah.
"Enggak, kita ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC," akui Jokowi.
Tetapi jelang Gala Dinner G20 ternyata sempat diterpa hujan.
"Sore sampai malam saya dikabari bahwa pesawatnya masih terbang. Jadi tiga hari jelang gala dinner urusan cuaca menjadi fokus panitia," ujar Jokowi.
Dan ketika memasuki acara Gala Dinner G20, cuaca akhirnya bersahabat hingga tak menghalangi jamuan makan malam para pemimpin negara anggota G20.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa TMC merupakan kolaborasi BMKG, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI AU dengan didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
"Biasanya garamnya 1,6 ton yang ditabur dengan 2 kali sorti (penerbangan), kemarin 15 November 2022, kita menggunakan garamnya 11,2 ton dengan 11 kali sorti (penerbangan)," kata Dwikorita.
Ternyata tim TMC terlah mulai bekerja sejak 10 November 2022 pagi hingga 16 November 2022 pukul 16.00 WITA.
Setidaknya untuk mendukung terlaksananya KTT G20, Tim TMC menggunakan total 29 ton garam yang ditaburkan melalui 28 sorti penerbangan.
"Tujuannya, awan segera dihalau, segera diturunkan sebagai hujan sebelum memasuki area perhelatan, dan yang terjadi kemarin awan yang sudah terlanjur menutup merata di atas area perhelatan segera diturunkan sebagai hujan beberapa jam sebelum acara dimulai. Kita menggunakan empat pesawat terbang," pungkasnya.
(*)
Baca Juga: The Beast Dibawa Joe Biden ke KTT G20 di Bali, Ini Penampakkannya!