Menurutnya kini anggaran daerah masih diprioritaskan untuk pembangunan ketimbang sekedar membeli mobil listrik.
Meski telah tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) menurut Gibran hal tersebut belum bisa dijalankan.
Baca Juga: Ramai Isu Rujuk, Gading Marten Sayangi Gisella Anastasia, Gibran Marten Beberkan Hubungan Kakaknya
Ia lebih mementingkan menggunakan anggaran untuk melaksanakan pembangunan seperti pasar, kelurahan, taman cerdas dan lainnya.
"Timbange tuku mobil (daripada beli mobil), nggo bangun pasar wae dan lain-lain (lebih baik membangun pasar saja dan lain-lain)," tambahnya.
Apalagi menurut Gibran jika menilik pada kisaran harga mobil listrik yang terbilang mahal, hal itu dianggap kurang tepat sasaran.
"Mobil listrik itu larang loh (mahal), sekitar Rp 800 juta dan itu yang paling murah. Jadi mending nggo (mendingan untuk) bangun pasar, taman cerdas, atau yang lainnya," timpal Gibran.
Baca Juga: Gaya Selvi Ananda saat Temani Gibran Rakabuming Nyoblos Pilkada Disorot, Sederhana tapi Mewah
Atas pilihannya untuk tidak menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Gibran sebagai Wali Kota Solo siap menerima konsekuensi termasuk sanksi.
"Ya tidak apa-apa. Kita siap disanksi dan yang penting warga dulu. Aku gampang, aku paling terakhir," tandasnya.
Namun bila dikaitkan dirinya lebih suka memakai mobil berbahan bakar minya (BBM) Gibran membantah tudingan tersebut.
"Pokoknya anggaran itu untuk warga dulu, masih banyak kebutuhan lain yang jadi prioritas. Dari awal memang kita tidak niat membeli," sambung dia