Follow Us

Polisi Sambo dan Gas Air Mata Berkecamuk di Tragedi Kanjuruhan

Hery Prasetyo - Selasa, 18 Oktober 2022 | 21:18

Akibatnya, banyak yang kehabisan oksigen dan terinjak atau tergencet, menyebabkan 132 orang meninggal dunia.

"Pukul 22.40 WIB suporter semakin anarkis akibat serangan gas air mata dan terus menyerang secara brutal kepada petugas," demikian salah satu keterangan dalam dokumen laporan TGIPF, seperti dikutip kompas.com, Selasa (17/10/2022).

"(Yang diserang) terutama polisi, sambil meneriakkan kata-kata 'polisi pembunuh, polizi jancuk, polisi Sambp'," lanjut laporan TGIPF.

BACA JUGA: Sosok yang Buat Ferdy Sambo Menoleh dan Angkat Tangan Saat Dipanggil Peppy

Sedangkan personel TNI saat itu berkumpul di puntu masuk Stadion Kanjuruhan.

Kerusuhan itu semakin kacau, karena banyak suporter yang kalang-kabut karena serangan gas air mata.

Sementara massa yang beringas merusak setidaknya 13 kendaraan polisi, di antaranya 3 unit mobil patroli Lantas Polres Malang, 1 unit mobil patwal Lantas Polrestabes Surabaya (dibakar), dan 1 unit mobil truk Brimob 1 (dibakar).

BACA JUGA: Tudingan Pelecehan Pupus? Tak Ada Penemuan Sperma di Kemaluan Brigadir J

Selain itu, ada 2 mobil pribadi miliki anggota juga dibakar, 2 unit mobil K9 Polres Malang Kota (rusak berat), 2 mobil patroli Polsek Pakis (rusak), 1 unit mobil patroli Polses Singosari (rusak), dan 1 unit truk Dalmas Polres Malang (rusak).

Hasil investigasi TGIPF itu sudah diserahkan kepada Presiden joko Widodo (Jokowi).

Secara total, korban akibat Tragedi Kanjuruhan sebanyak 712 orang.

Dari jumlah itu, tercatat 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, dan 484 orang luka ringan dan sedang.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest