GRIDVIDEO - Muhammad Rezqi Wahyu Aji Sumarno, salah satu korban selamat dari kerusuhan Kanjuruahan menceritakan kronologi kejadiannya.
Rezqi mengatakn suporter Arema FC yang merasa kecewa atas kekalagan timnya dari Persebaya menyelinap dan menghampiri pemain Singo Edan, pada Sabtu (1/10/2022).
“Ada satu suporter dari tribun Selatan, itu dia menyelinap mengelabui petugas keamanannya. Kemudian langsung memeluk Sergio dan Maringa,” ujar Rezqi.
Diduga suporter itu memberikan kritik kepada pemain Arema FC.
Lalu beberapa suporter pun menyusuk masuk ke lapangan hingga membuat situasi tidak kondisif.
Kondisi itu membuat pemain Arema FC dan Persebaya digiring petugas keamanan ke ruang ganti.
Setelahnya Rezqi mengaku melihat perseteruan antara petugas keamanan dengan suporter.
“Ditertibkan aparat pakai pentungan, menendang-nendang suporter, mendorong dengan tameng juga. Kemudian suporter Arema mundur," kata Rezqi.
“Kemudian ada lagi maju yang baru masuk lapangan, mengkoordinasikan dari Tribun Selatan dan Utara. Aparat kembali mundur di Tribun Selatan dan Tribun Utara (aparat) maju. Itu chaos banget."
Suasanya yang menjadi semakin tidak kondusif membuat pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah suporter di lapangan.
Selain itu, gas air mata juga ditembakkan ke tribun suporter.
“Para aparat malah menembaki Tribun 10 karena saya ada di Tribun 9. Yang saya lihat (penembakan gas air mata) di Tribun 10. Nggak tahu lagi di tribun lainnya,” tutur Rezqi.