GRIDVIDEO - Stadion Kanjuruhan, Malang, berduka karena kerusuhan seusai laga Arema FC Vc Persebaya menelan ratusan korban, Sabtu (1/10/2022).
Dwi, seorang saksi mata, menceritakan saat terjadinya kerusuhan di Kanjuruhan yang menelan banyak korban.
Berdasar pengakuan Dwi, banyak korban yang terinjak setelah gas air mata ditembakkan oleh polisi ke tribun penonton.
Dwi beranggapan, banyak korban karena tembakan gas air mata yang membuat sesak napas.
"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ucap Dwi.
Alasan polisi gunakan gas air mata
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengungkapkan alasan penembakan gas air mata ketika terjadi kerusuhan di Kanjuruhan.
Irjen Nico Afinta menjelaskan, tindakan itu diambil untuk menghalau pemain turun ke lapangan dan membuat kerusuhan.
Nico mengatakan sekitar 3000 suporter turun ke lapangan
Kondisi ini membuat pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata.
"Sehingga terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," tutur Nico.
Dia pun menegaskan bahwa penembakan gas air mata ke arah tribun suporter sudah sesui dengan dengan prosedur.
Nico juga menyayangkan terjadinya kericuhan di Kanjuruhan hingga menelan banyak korban.
"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," ucap Nico.