Baca Juga: Simulasi Perang Dunia 3? Vladimir Putin Paksa Warganya Tengah Malam Dikirim ke Ukraina Untuk Perang!
Lewat keterangannya Perry menyebut ada risiko pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dengan disertai tekanan inflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global.
Perry menambahkan, perlambatan perekonomian dunia ini terutama terjadi di negara-negara maju seperti AS.
Sebagai informasi, tahun ini pertumubuhan ekonomi AS berkisa pada angka 2,1.
Sedangkan untuk tahun 2023 Perry menyebut AS hanya akan mampu bertumubuh tak sampai satu persen dari sebelumnya yakni 1,5 persen.
“Tahun depan kami perkirakan turun jadi 2,7 persen bahkan ada beberapa risiko yang menjadikan ke 2,6 persen."
"Hal ini juga terjadi di Eropa yang pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 2,1 persen, tahun depan lebih rendah menjadi 1,2 persen dan Tiongkok tahun ini tumbuh 3,2 persen dan tahun depan 4,6 persen,” ungkap Perry pada Kamis (22/9/2022) lalu.
(*)
Baca Juga: Rusia Bergerak Lenyapkan Ukraina Dari Peta Dunia, Senjata Nuklir Vladimir Putin Disiapkan