Dikutip dari Newsweek, direktur kebijakan di lembaga think tank Center of Arms Control and Non-Proliferation, John Erath mengungkapkan hal demikian.
Sebagai informasi, diketahui Rusia bakal menggelar referendum di empat wilayah Ukraina yang mereka duduki.
Baca Juga: Rusia Siaga Satu, Jenderal Militer AS Bongkar Perang Dunia 3 Segera Terjadi Dengan Senjata Nuklir!
Keempat wilayah yang bakal menggelar referendum pada Jumat (23/9/2022) sampai Selasa (27/9/2022) itu yakni Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia dan Kherson.
Disebut oleh Erath, hasil dari referendum tersebut bisa membuat Vladimir Putin seolah mendapatkan kuasa atas wilayah-wilayah itu sebagai bagian dari Rusia.
Bahkan bila secara resmi wilayah tersebut telah menjadi bagian dari Rusia, makan Ukraina sudah tidak bisa lagi berbuat banyak.
Ditambah lagi Vladimir Putin sempat mengungkapkan ancaman serius terhadap Ukraina bila berani melangkah ke wilayah Rusia.
Baca Juga: Rusia Bergerak Lenyapkan Ukraina Dari Peta Dunia, Senjata Nuklir Vladimir Putin Disiapkan
Vladimir Putin mengancam bakal menggunakan senjata nuklir bila Ukraina nekat melanggar hal tersebut.
Ancaman serangan nuklir oleh Vladimir Putin kini juga menjadi sorotan penting bagi Uni Eropa.
Kepada BBC, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell membenarkan terkait ancaman nuklir Rusia.
Bahkan Borrell juga menambahkan, ancaman Rusia itu bukan sekedar gertakan dan harus ditanggapi dengan serius.