Kemudian para pria tersebut langsung diberangkatkan ke pusat-pusat wajib militer Rusia.
Lantaran fenomena pemanggilan wajib militer bagi pria-pria Rusia tersebut membuat para wanita pasangannya ibu dari tentara candangan itu menangis.
Seperti dari pemberitaan media setempat, hari pertama mobilisasi militer Rusia sejak perang dunia kedua tersebut membuat banyak masalah baru muncul.
Termasuk terkait pertikaian emosional di pusat-pusat wajib militer dan tanda-tanda protes.
Alexandra Garmazhapova, aktivis sekaligus presiden Yayasan Free Buryatia pun buka suara.
Menurutnya, ini bukanlah mobilisasi parsial melainkan mobilisasi 100 persen.
"Ini bukan mobilisasi parsial, ini mobilisasi 100 persen,” kata Alexandra Garmazhapova, aktivis sekaligus presiden Yayasan Free Buryatia.
Baca Juga: Perang Dunia 3 Dimulai Dari Asia? Kehadiran Kapal Induk AS di Dekat Korea Utara Disebut Jadi Bukti!
Setidaknya sudah ada laporan lebih dari 3.000 draft makalah panggilan wajib militer.
Diketahui ternyata draft tersebut dikirim ke Buryatia hanya dalam waktu 24 jam setelah Putin mengumumkan wajib militer.
Padahal diketahui sebelumnya pemerintah Rusia menjamin pemanggilan wajib militer tersebut hanya menyasar pada pria-pria yang punya kemampuan perang.