GRIDVIDEO - Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, membeberkan bagaimana kondidi Brigadir J sebelum dieksekusi oleg Ferdy Sambo berdasar pengakuan kliennya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bripka RR akhirnya memutuskan untuk keluar dari skenario Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J.
Bripka RR kini berani memberikan keterangan yang sebenarnya dari kematian Brigadir J.
Kepada Erman Umar, Bripka RR mengatakan Brigadir J sempat kebingungan ketika Ferdy Sambo melontarkan amarah kepadanya.
Saat memasuki rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Bripka RR melihat ada atasannya, Bharada dan Brigadir J.
Bripka RR melihat Brigadir diperintah oleh Ferdy Sambo untuk berjongkok.
"'Begitu saya (Bripka RR) masuk dalam rumah, di ruang tengah saat itu sudah ada Sambo dan RE'," ujar Erman.
"'Saya berjalan ke ruang tengah, ke arah Yosua berada di depan Pak Sambo dan RE'."
"'Kemudian saya hanya ingat mendengar Pak FS mengucapkan 'Jongkok!'."
Namun Brigadri J menolak dan spontan melindungi diri dnegan mengatupkan kedua tangannya di dada.
Bripka RR mengaku sempat mendengar kata-keta kebingungan dari Brigadir J sebelum akhirnya ditembak Bharada E.
Akibat tembakan dari Bharada E, Brigadir J jatuh tertelungkup di dekat tangga di depan kamar mandi.
"Tetapi Yosua tidak mau dan mundur untuk mengangkat kedua tangan di depan dada untuk melindungi diri, sambil berkata 'Eh, ada apa ini?'," tutur Erman.
"Lalu RE menembakkan ke arah dada Yosua menggunakan senjata miliknya.
Sampai Yosua jatuh tertelungkup di dekat tangga di depan kamar mandi," tandasnya.