Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Britania Raya Terancam Disintegrasi Setelah Pangeran Charles Jadi Raja Inggris

Hery Prasetyo - Selasa, 13 September 2022 | 19:11

Gaston Browne menegaskan, negara republik menjadi langkah terakhir untuk menyempurnakan Antigua dan Barbuda sebagai bangsa yang berdaulat.

"Referendum) bukan tindakan permusuhan," tegas Browne.

Jika mayoritas rakyat Antigua dan Barbuda menghendaki merdeka, maka Charles III tak diakui lagi sebagai raja negara itu.

SIKAP AUSTRALIA

Australia yang juga anggota Negara Persemakmuran Britania Raya memiliki sikap tersendiri.

Partai Buruh Australia sempat melemparkan wacana agar Australia memiliki seorang presiden Australia.

Wafatnya Ratu Elizabeth II, pekan lalu, setelah memerintah selama 70 tahun, dipandang sebagian orang sebagai peluang ideal untuk menuju perubahan.

Pada 1999, Australia sempat membuat referendum, namun mayoritas rakyat tidak menghendaki bentuk negara republik maupun putus dari Inggris.

Meski begitu, anggota parlemen Australia sebagian menegaskan bahwa Australia akan tetap setia kepada Raja Charles III.

Pendapat berbeda disampaikan Profesor Hukum di Universitas Adelaide, Greg Taylor.

BACA JUGA:Bharada Sadam, Sopir Ferdy Sambo yang Intimidasi Wartawan Itu Dihukum Polri

Ia mengatakan, potensi negara bagian Australia menolak mengakhiri hubungan dari Raja Inggris tidak seharusnya jadi alasan buat negara itu untuk mengadakan referendum kedua untuk menuju negara republik.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest