Grid Video - Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur meminta maaf kepada orangtua dan keluarga AM, santri asal Palembang yang meninggal karena dugaan penganiayaan.
Tim pengasuhan santri menemukan adanya dugaan penganiayaan dalam kematian AM hingga membuat pihak pesantren meminta maaf.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum," kata Juru Bicara PMDG Ponorogo Noor Syahid, dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).
Pondok Gontor mengaku telah mengeluarkan santri yang diduga terlibat dalam kematian AM.
Mereka telah dikembalikan pada orangtua masing-masing.
Baca Juga: 5 Pemain Persija Sudah Gabung ke TC Timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong Punya Lobian Ciamik?
"Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini," kata dia.
Pihak Ponpes juga mengaku terus berkomunikasi dengan keluarga AM di Palembang.
Sebelumnya ibu di Palembang, Sumatra Selatan mencari keadilan atas kematian putranya yang menimba ilmu di Pondok Gontor Ponorogo.
Dalam surat terbuka yang dibuat oleh Soimah dikutip dari Kompas.com, Soimah mengatakan, anaknya disebut meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
Namun, saat peti jenazah anaknya dibuka, Soimah melihat anaknya meninggal bukan karena kelelahan.
“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi,” jelas dia.