GRIDVIDEO.ID - Pemerintah Indonesia telah memutuskan perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Perubahan harga BBM tersebut menyangkup tiga jenis yakni Pertalitedari Rp 6.700 menjadi Rp 10.000 per liter, solardari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamaxdari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Namun publik justru dikejutkan dengan perusahaan SPBU swasta yang masih menjual bensin dengan harga di bawah Pertamina.
SPBUtersebut tak lain adalah Vivo.
Baca Juga: Ironis, Ini Sebabnya Indonesia Tergantung BBM dari Singapura Hingga Neraca Perdagangan Defisit
Hal itu terkuat pertama kali lewat media sosial saat harga BBM jenis yang dijual seharga Rp 8.900 per liter viral.
Kini kota-kota yang teradpat SPBU Vivo pun diserbu oleh pengguna kendaraan bermotor lantaran harga bensin yang lebih murah dari pada SPBU milik Pertamina.
Lantaran hal tersebut, PT Vivo Energy Indonesia kini jadi sorotan masyarakat termasuk siapa pemiliknya.
Melansir dari Kompas.com, jaringan SPBU Vivo merupakan perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 silam.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Kenapa Harga BBM di Indonesia Justru Naik?
Perusahaan berbasis energi ini awalnya bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI) yang kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia.