“Nah kebayang gak kejahatannya? itu masih transaksi orang mati, mengirimkan mengirim duit," jelasnya.
“Orang mati dalam hal ini almarhum transaksi uang, mengirim duit ke rekeningnya salah satu tersangka. Ajaib toh, nah itulah Indonesia," sambungnya.
Sangat sulit dibayangkan, di mana seharusnya pin ATM maupun MBanking hanya pemiliknya yang tahu.
Di samping itu bila ingin tarik tunai pun harus sepengetahuan pemilik rekening atau ahli waris.
"Orang udah mati orangnya, tapi uangnya mengalir dari rekeningnya, bayangkan kejahatan-kejahatan perbankan dan itu nanti melibatkan perbankan,”
“Dari rekening almarhum mengalir ke tersangka Rp200 juta," pungkasnya.
(*)