Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Presiden Jokowi dan Kisah Ancaman Jenderal Bintang Tiga, Lalu Ferdy Sambo Pun Kena Batunya

Hery Prasetyo - Selasa, 16 Agustus 2022 | 05:00

Lalu, Brigadir J terlibat tembak-menembak dengan Bahrada E dan akhirnya tewas.

Narasi itu kemudian terbukti bohong. Ferdy Sambo mengakui dia yang merencanakan pembunuhan dan membuat skenario tembak-menembak.

"Hari Senin (8/8/2022), sebelum pengumuman Ferdy Sambo tersangka, Presiden memanggil Kapolri dan sorenya memanggil saya," ungkap Mahfud MD.

Kepada kedua pejabat tersebut, Presiden Jokowi meminta agar kasus pembunuhan Brigadir J segera diselesaikan, karena menyangkut marwah negara dan Kapolri.

Presiden Jokowi juga menyatakan, meninggalnya Brigadir J adalah masalah sederhana.

"Presiden menegaskan lagi, ini masalah menyangkut marwah negara dan Kapolri. Saya sebagai presiden percaya kepada Kapolri bisa menyelesaikan masalah ini. Karena, ini masalah sederhana," kata Mahfud MD menirukan ucapan Presiden.

"Terus, diumumkan besoknya (penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka)," lanjutnya.

Mhfud MD juga mengungkapkan ada jenderal bintang tiga mengancam akan mundur, jika Ferdy Sambo tidak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

"Saya tahu ada seorang (jenderal) bintang tiga yang datang, 'Kalau bapak ndak mau laporan ini segera tersangkakan FS (Ferdy Sambo), besok pagi saya mundur.'" kata Mhfud MD menirukan ucapan jenderal itu.

Siapa jenderal bintang tiga itu, menurut Mhfud MD adalah jenderal yang hendak pensiun.

Kepada Mahfud MD, jenderal itu merasa tidak berguna jika tidak mampu mengungkap kasus yang melibatkan Ferdy Sambo.

"Karena saya sudah mau pensiun, ndak ada gunanya juga kalau saya dicemari tidak mampu mengungkap kasus ini," kata Mahfud MD masih menirukan ucapan sang Komjen.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest